Membuat Kue Kering Lebaran Sehat & Lezat
Tidak lama lagi, Hari Raya Idul Fitri akan tiba, selain hidangan, kue kering merupakan suguhan yang tidak pernah ketinggalan. Tidak ada salahnya anda membuat sendiri kue sendiri karena selain lebih hemat, kue juga lebih sehat dan terjaga kebersihannya.
Tradisi menyajikan kue kering lebaran sudah ada sejak dulu. Selain lezat, kue kering juga mudah dibuat dan tahan lama sehingga cocok disajikan untuk suguhan lebaran. Apalagi bentuknya yang menarik, niscaya disukai dari anak hingga orang dewasa.
Mengenal Sejarah Kue Kering
Di runut dari sejarahnya, kue kering berasal dari negara-negara Eropa. Di Amerika orang menyebutnya cookies, di Prancis dikenal dengan istilah biscuit yang berasal dari dua suku kata yaitu ‘bis’(dua) dan ‘cuit’ (masak) atau kue yang di masak dua kali hingga kering. Sedangkan orang Belanda meyebutnya koekje yang berarti kue kecil.
Mengenal
Alat
Peralatan untuk produksi kue kering digolongkan menjadi dua, pertama alat produksi, seperti oven, mixer, timbangan, kom adonan, panci, wajan, pisau, talenan, gilingan, sendok kayu dan gelas ukur. Alat-alat ini harus di cuci bersih setiap kali habis dipakai. Jemur alat-alat yang terbuat dari kayu hingga kering agar tidak mudah berjamur. Menyimpan alat alat produksi yang kotor atau berlemak akan menyebabkan alat mudah rusah, berjamur, berkarat dan beraroma tidak sedap. Pastikan alat dalam kondisi bersih setiap kali akan disimpan dan digunakan agar hasil kue kering terjamin kebersihannya.
Penggolongan kedua adalah alat yang digunakan
untuk mencetak dan memanggang. Kualitas cetakan sangat menentukan hasil kue.
Seprti loyang cetakan kue lidah kucing harus berlekuk agar hasil kue seragam.
Cetakan kue kering banyak ragamnya, ada yang terbuat dari aluminium, plastik,
cetakan semprot, spuit aneka bentuk, cetakan dari kayu seperti cetakan kue satu
maupun cetakan yang terbuat dari besi tempa seperti cetakan kembang goyang.
Agar cetakan awet, selalu membersihkan cetakan setiap kali dipakai dan
menyimpannya di tempat yang sejuk dan kering.
Bahan Dasar Kue Kering
Di pasaran dijual tiga jenis tepung terigu,
seperti jenis tepung terigu rendah protein (soft
wheat), tepung terigu protein sedang (medium
wheat),
dan tepung terigu tinggi protein (hard wheat). Untuk membuat kue kering sebaiknya digunakan jenis
tepung terigu dengan protein rendah, yang biasanya dijual dengan merek dagang Cap Kunci.
Tepung terigu rendah protein akan menghasilkan kue yang renyah, kering, dan rapuh. Tepung terigu
protein sedang (Cap Segitiga Biru) lebih cocok digunakan untuk membuat cake dan
bolu, sedangkan tepung terigu tinggi protein (Cap Cakra Kembar) sangat baik
untuk membuat roti, donat, dan kue-kue fermentasi.
Lemak untuk membuat kue kering biasanya terdiri dari lemak nabati dan hewani, lemak nabati dikenal dengan istilah margarin, sedangkan lemak nabati disebut dengan mentega. Penggunaan lemak sebaiknya 65-75 persen dari jumlah tepung agar diperoleh kue kering yang renyah, kering, dan gurih. Jangan menggunakan lemak berlebihan karena kue akan melebar saat dipanggang.
Agar dihasilkan kue kering yang lezat sebaiknya digunakan campuran perbandingan 50:50 antara margarin dan mentega. Namun agar lebih ekonomis, penggunaan margarin lebih disarankan karena harganya lebih murah dibandingkan mentega.
Gula
Gula berfungsi memberikan rasa manis serta membantu penyebaran struktur rekahan kue. Sebaiknya adonan kue kering menggunakan gula halus karena mudah dicampur dengan bahan lain dan akan menghasilkan pori-pori kue yang kecil dan halus dibandingkan jika menggunakan gula pasir. Perlu diingat, jangan menggunakan gula berlebihan pada adonan karena akan membuat kue menjadi lebih cepat gosong.
Telur
Di dalam adonan kue kering, telur berfungsi sebagai pengikat bahan-bahan lain, memberikan kelembaban, membangun struktur kue, dan meningkatkan nilai gizi. Kuning telur memberikan efek empuk pada adonan serta meningkatkan warna kue menjadi kuning kecokelatan sehingga lebih menarik.
Semua jenis telur bisa digunakan untuk membuat kue kering, seperti telur ayam negeri, telur ayam kampung, atau telur bebek. Namun agar lebih ekonomis sebaiknya menggunakan telur ayam negeri karena harganya relatif lebih murah dan mudah didapat.
Susu Bubuk
Di pasaran dijual jenis susu bubuk, susu tawar cair, dan susu kental manis. Pembuatan kue kering umumnya menggunakan susu bubuk sebagai bahan campuran adonan. Meskipun hanya sebagai bahan pelengkap, susu bubuk memiliki peranan yang sangat penting di dalam adonan kue kering. Susu bubuk bisa meningkatkan aroma kue menjadi lebih wangi serta rasanya pun menjadi lebih gurih. Susu juga memperkaya nilai gizi serta membuat kue lebih renyah.
Cokelat
Beberapa jenis kue kering menggunakan komponen
cokelat sebagai bahan pendamping. Cokelat yang digunakan biasanya cokelat bubuk
untuk campuran adonan, cokelat blok untuk lapisan luar kue kering, dan chocolate chips untuk bahan
isi. Perlu diperhatikan saat melapisi kue kering dengan cokelat tim. Gunakan
jenis cokelat blok atau cooking chocolate. Serut batang cokelat
menjadi potongan kecil dan tim di atas air panas bukan air mendidih. Mengetim
cokelat di atas air mendidih akan menyebabkan cokelat akan bergumpal dan tidak
bisa digunakan untuk melapisi kue kering.
Bahan Isi
Bahan isi kue kering banyak sekali ragamnya,
seperti kacang almond, kacang kenari, kacang tanah, ceri, kismis, sukade,
chocolate chips, wijen, selai, jam, dan marmalade, sejenis selai buah dengan potongan
buah di dalamnya. Bahan isi ini akan membuat citarasa kue semakin kaya dan menjadikan
penampilan kue lebih menarik. Gunakan isi secukupnya karena isi yang berlebihan
seringkali membuat kulit kue kering menjadi pecah saat dipanggang. Teks &
Foto: Budi Sutomo.
Tip Sukses Membuat Kue Kering
1. Jangan mengaduk adonan dengan tangan terlalu lama, karena panas dari tangan akan menyebabkan lemak mencair dan kue menjadi bantat.
2. Panggang kue kering dalam kisaran suhu 150 derajat celcius, suhu terlalu rendah akan membuat kue mentah pada bagian tengah sedangkan suhu tinggi membuat kue cepat gosong.
3. Jangan meletakan adonan terlalu berdekatan karena kue akan mengembang dan saling menempel saat dipanggang.
4. Ganti sebagian gula pasir dengan madu agar kue lebihs ehat.
5. Tambahkan buah-buahan, kacang-kacangan atau bubuk teh atau cokelat agar kue lebih bergizi.
6. Gunakan sedikit lemak agar kue tidak terlalu tinggi kalori.
7. Simpan kue dalam wadah yang tertutup rapat dan keriing agar kue awet dan tidak mudah melempem.