Diet Rendah Protein Untuk Penyakit Ginjal Kronik
Selain faktor keturunan, penyakit seperti diabetes, hipertensi, infeksi, batu ginjal dan gaya hidup, pola makan juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan endapan kristal penyebab batu ginjal. Penyakit-penyakit tersebut merupalkan pemicu penyakit ginjal kronik. Agar kondisi ginjal tidak semakin parah, perlu dilakukan diet khusus bagi pederita penyakit ginjal kronik.
Menurut Dr.Bernard S.Tjandra,
SpBU, faktor makanan bisa menjadi salah satu penyebab terbentuknya batu ginjal.
Salah satu penyakit yang dapat menyebabkan penyakit ginjal kronik. Bahan pangan
seperti daging kambing, daging sapi, daging ayam dan ikan di batasi
penggunaanya. Produk nabati seperti kacang, cokelat, serta sayuran berwarna
gelap sebaiknya dihindari. Kelebihan vitamin C dan kekurangan vitamin B6 juga
bisa menjadi pemicu timbulnya batu ginjal.
Pencegahan penyakit batu
ginjal menjadi salah satu cara terhindar dari penyakit ginjal kronik. Pencegahannya
bisa dilakukan sejak dini, seperti minum air putih minimal 2-3 liter per hari,
menjaga suhu tubuh agar tidak terlalu panas dalam waktu lama serta membatasi
makanan yang banyak mengandung oksalat, seperti ginjal, asparagus dan buah
beri.
Penyakit ginjal kronik (chronic Kidney Disease) adalah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang menahun disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Gejalanya biasanya ditandai dengan menurunnya nafsu makan, mual, pusing, muntah, rasa lelah, sesak nafas, edema pada tangan dan kaki serta uremia. Apabila tes Kliren Kreatinin < 25 ml/menit. Perlu diberikan diet rendah protein.
Tujuan Diet
Diet rendah protein sangat diperlukan bagi penderita penyakit ginjal kronik. Tujuan dari diet ini adalah untuk mencegah dan menurunnya kadar ureum darah yang tinggi, mempertahankan fungsi status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal agar kerja ginjal tidak berat. Manfaat yang lain adalah mencegah progresivitas gagal ginjal dengan memperlambat turunya laju filtrasi glomerulus serta mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
Sarat Diet Rendah Protein
Berdasarkan Penuntun Diet dari
Instalasi Gizi Perjan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien
Indonesia, Syarat diet rendah protein untuk penyakit ginjal kronik adalah;
- Harus cukup
energi, yaitu 35 kkal/kg BB
- Protein rendah,
0,6-0,75 g/kg BB
- Cukup lemak,
yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Disarankan dari sumber lemak
tidak jenuh ganda
- Cukup
karbohidrat, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal
dari protein dan lemak.
- Asupan natrium
dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria atau anuria.
Banyaknya natrium yang diberikan antara 1-3 g
- Asupan kalium
dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5 mEq),
oliguria atau anuria.
- Cairan dibatasi,
yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran melalui keringat
dan pernafasan (± 500 ml)
- Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C dan vitamin D.
Diet Sesuai Berat Badan
Kebutuhan nutrisi tubuh sangat dipengaruhi dengan berat badan, karenanya diet diberikan disesuaikan dengan berat badan pasien. Berdasarkan Penuntun Diet yang disarankan oleh Instalasi Gizi Perjan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, jenis diet digolongkan menjadi tiga, yaitu diet rendah protein I: Asupan protein 30 g dan diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg. Diet protein rendah II, asupan protein 35 g diberikan pasien dengan berat badan 60 kg. Diet protein rendah III, diberikan kepada pasien dengan berat badan 65 kg. Makanan diberikan dalam bentuk makanan cair atau lunak untuk meringankan organ pencernaan. Budi Sutomo
Bahan Makanan Sehari
Contoh Tabel Bahan Makanan Sehari
Bahan pangan 30 g Protein 35 g Protein 40 g protein
Beras 100 g 150 g 150 g
Telur ayam 50 g 50 g 50 g
Daging 50
g 50 g 75 g
Sayuran 100 g 150 g 150 g
Papaya 200 g 200 g 200 g
Minyak 35 g 40 g 40 g
Gula pasir 60 g 80 g 100 g
Susu bubuk 10 g 15 g 20 g
Kue rendah protein 150 g 150 g 150 g
Madu 20 g 20 g 30 g
Agar-agar 1 porsi 1 porsi 1 porsi
Sumber: Penuntun Diet. Gramedia 2006
Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan
Bahan Pangan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber karbohidrat nasi,
bihun,jagung, kentang, -
Macaroni,
mi, tepung-tepungan
Singkong, ubi, selai, madu
Sumber Protein telur,
daging ayam, daging, ikan, kacang-kacangan
dan
Susu hasil
oahanya seperti
Tempe, tahu
Sumber lemak minyak
jagung, minyak kacang kelapa,
santan,minyak
Tanah,
minyak kelapa sawit kelapa,
margarine
Minyak
kedelai,margarine ,lemak
hewan
Dan mentega rendah garam
Sumber vitamin
Dan mineral Semua
sayuran dan buah sayuran
dan buah
Kecuali
pasien dengan tinggi
kalium bagi
Dengan
hiperkalemia pasien
dengan
Dianjurkan
untuk hiperkalemia
Memilih
sayuran dan buah
Dengan
kandungan kalium
Rendah
Sumber: Penuntun Diet. Gramedia 2006
Menu Diet Rendah Protein
Bubur Ayam Maizena
Bahan:
3 sdm tepung maizena, larutkan dengan sedikit air
50 g daging ayam cincang
40 g wortel, parut
400 ml air
1 siung bawang putih, haluskan
½ sdm minyak jagung
¼ sdt garam halus
¼ sdt lada halus
Cara Membuat:
- Panaskan minyak
jagung, tumis bawang putih hingga harum. masukkan daging ayam cincang,
aduk hingga berubah warna.
- Tuang air, masak
sampai mendidih. Tambahkan wortel, lada dan garam. Masak sambil terus di
aduk hingga semua bahan matang. Angkat. Hidangkan.
Untuk 1 Porsi
Nutrisi/Porsi:
Protein: 8.8 g
Energi: 225.1 kkal
Lemak: 1.05 g
Kabohidrat: 47.6 g
Miked Fruit Juice
Bahan:
60 g semangka, potong-potong
60 g kiwi, kupas, potong-potong
100 ml air jeruk manis
1 sdm air jeruk nipis
1 potong es batu
Cara Membuat:
- Masukkan
potongan semangka, kiwi, air jeruk nipis, air jeruk manis dan potongan es
batu ke dalam tabung blender. Haluskan hingga lembut.
- Tuang ke dalam
gela saji. Hidangkan.
Untuk 1 Porsi
Nutrisi/Porsi:
Protein: 0.8 g
Lemak: 0.6 g
Karbohidrat: 11.2 g
Energi: 98 kkal