31 JENIS PENYEBAB KEGAGALAN MEMBUAT KUE TRADISIONAL JAJAN PASAR DAN SOLUSINYA

KUE KLEPON

RAHASIA SUKSES MEMBUAT KUE JAJAN PASAR

 Setiaps kue jajan pasar memiliki tip tertentu agar hasil maksimal. Berikut rahasia sukses membuat kue jajan pasar, penyebab kegagalannya dan penanganannya.

KUMPULAN RESEP

BELAJAR MASAK GRATIS

BELANJA ALAT KUE MURAH

BELANJA AMAN COD SERBA DISKON 

  1. Bika ambon tidak bersarang: Penyebabnya biasanya kualitas ragi tidak bagus, proses fermentasi terlalu cepat atau terlalu lama, memasukan adonan dalam kondisi oven dan cetakan belum panas, oven tidak dibuka sepertiganya dan penggunaan santan mentah terlalu banyak atau tidak menggunakan santan kanil.
  2. Bolu kukus tidak mekar permukaanya: Pengocokan telur belum mengembang sempurna, kocokan telur sudah pas jika ketika adonan disendok dan sendok dibalik adonan telur tidak tumpah. Penyebab lain adalah kukusan yang kurang panas, salah memilih cetakan (cetakan harus berlubang-lubang), adonan terlalu sedikit (sebaiknya adonan dituang hingga hampir penuh) dan penggunaan tepung terlalu banyak atau kurang telur.
  3. Kulit pastel kurang renyah:  Kulit pastel kurang renyah biasanya disebabkan karena menggiling adonan terlalu tebal, terlalu lama mengaduk dengan tangan hingga lemak mencari atau disaat menggoreng minyak kurang banyak dan kurang panas.
  4. Kue lumpur dan serabi lengket dicetakan: Kue yang lengket biasanya disebabkan karena cetakan baru. Solusinya, panaskan cetakan, olesi dengan sedikit minyak atau margarin. Cara lain dengan menyangrai kemiri tumbuk hingga kemiri mengeluarkan minyak atau digunakan untuk menyangrai kelapa parut, baru cetakan digunakan untuk memanggang kue.
  5. Onde-onde tertawa tidak tertawa: kurang penambahan baking powder atau minyak yang digunakan untuk menggoreng terlalu sedikit.
  6. Onde-onde ketan kempes: bentuk onde-onde terkadang menjadi tidak bulat lagi ketika sudah dingin. Penyebabnya biasanya karena onde-onde ditumpuk ketika masih panas atau adonan terlalu banyak mengandung air.
  7. Lapisan kue lapis kurang bagus: penyebabnya posisi loyang yang tidak sama ketinggiannya, adonan tidak diaduk terlebih dahulu ketika akan dimasukkan ke lapisan berikutnya, adonan belum cukup keras ketika dituang lapisan berikutnya dan adonan terlalu encer.
  8. Wingko babat lengket dan keras: wingko babat lengket, sebaiknya dialas dengan kertas minyak dan dioles dengan minyak sebelum adonan dimasukkan. Hasil wingko babat keras biasanya karena tepung ketan yang digunakan tercampur dengan tepung beras atau kurang cairan.
  9. Kulit lumpia atau risoles robek: disebabkan karena adonan yang terlalu cair, tidak ditambahkan telur ke dalam adonan, adonan terlalu tipis atau adonan belum cukup matang ketika dadar diangkat.
  10. Bentuk Kue-ku kurang bagus: kue-ku bentuknya tidak bagus biasanya disebabkan karena kurang kuat saat menekan adonan ke dalam cetakkan, di saat mengukus, tutup kukusan tidak ditutup dengan serbet atau adonan yang tertlalu banyak tepung ketan.
  11.  Donat kentang tidak mengembang dan keras: penyebabnya, ragi yang digunakan sudah tidak bagus kualitasnya, fermentasi kurang lama atau terlalu lama, terlalu banyak terigu atau salah memilih jenis tepung terigu. Terigu yang digunakan sebaiknya tepung terigu tinggi protein biasanya dijual dengan merek dagang cap cakra kembar.
  12.  Kue mangkuk tidak mekar: penyebabnya, fermentasi kurang lama, tepung beras yang digunakan tepung lama, terlalu banyak cairan dan kukusan kurang panas. Pilih cetakan dari proslen untuk kue mangkuk, cetakan plastik kurang panas sehingga kue terkadang tidak mengembang. Selalu memanaskan cetakan kue mangkuk sebelum adonan dimasukkan.
  13.  Dodol lengket: kue dodol yang lengket (tidak kalis) biasanya disebabkan karena kurang santan, campuran tepung beras terlalu banyak, adonan belum matang namun sudah diangkat atau terlalu banyak gula.
  14. Isi kue klepon keluar: gula untuk isi klepon terkadang keluar saat direbus. Penyebabnya ketika membentuk adonan tepung tidak menyelimuti gula dengan baik. Penyebab lainnya adalah air yang digunakan untuk merebus terlalu besar.
  15. Kue serabi tidak bersarang: disebabkan pengocokan adonan kurang lama, terlalu banyak tepung atau terlalu banyak cairan. Wajan yang digunakan kurang panas juga bisa menjadi penyebab lainnya.
  16.  Kue terang bulan tidak berserat: penyebabnya kualitas ragi yang digunakan kurang bagus atau wajan yang digunakan kurang panas.
  17.  Kue talam dan puding susah dikeluarkan dari cetakan: untuk kue talam sebaiknya cetakan diolesi minyak, sedangkan puding sebaiknya cetakan dibasahi dengan air matang sebelum digunakan.
  18.  Kue cucur tidak bersarang: penyebabnya, pengocokan kurang lama, terlalu banyak tepung atau sebaliknya terlalu banyak cairan. Penyebab lainnya adalah minyak yang digunakan untuk menggoreng terlalu banyak atau wajanya terlalu cekung permukaannya.
  19.  Kue sus tidak mengembang: penyebabnya biasanya saat memasukan telur adonan masih terlalu panas, suhu oven terlalu rendah atau oven yang dibuka tutup saat memanggang.
  20.  Bolu pelangi bantat: pengocokan telur kurang mengembang, terlalu banyak terigu atau kukusan kurang panas.
  21. Bakpau tidak mengembang: kualitas ragi yang digunakan kurang bagus, fermentasi terlalu singkat atau terlalu lama, kukusan kurang panas, kukusan terlalu sering dibuka tutup sebelum adonan mengembang sempurna.
  22.  Kue wajik tidak bagus: kue wajik kurang cantik penampilanya biasanya disebabkan karena tepung ketan hancur butirannya. Penyebabnya karena terlalu banyak diaduk. Bisa disiasati dengan cara memasukan beras ketan ketika adonan gula sudah mendidih dan mengental sehingga tidak terlalu lama diaduk-aduk.
  23. Kue serabi tidak bersarang dan keras: penyebabnya karena kurang lama di dalam pengadukan dengan tangan, terlalu banyak air atau tepung, saat adonan dimasukkan cetakan belum panas. Tekstur yang tidak elastis atau cepat keras biasanya disebabkan karena kurang cairan/santan atau terlalu banyak tepung beras yang digunakan.
  24. Kembang goyang lengket dicetakan: penyebabnya karena adonan terlalu cair/kurang tepung, cetakan belum cukup panas ketika dicelupkan ke adonan atau minyak  untuk menggoreng kurang panas.
  25. Bentuk kue putu mayang melebar: bentuk yang kurang bagus dari kue putu mayang biasanya disebabkan karena tutup kukusan yang tidak dialas dengan serbet. Usahakan tutup kukusan sesekali dibuka agar bentuk putu mayang tidak melebar.
  26. Kue Getas Meletus: menggoreng getas sebaiknya diawali dari minyak yang tidak terlalu panas agar tidak meletus.
  27. Gimbal udang lengket dan keras: disebabkan karena adonan kurang cairan dan sendok sayur tidak dipanaskan dulu di dalam minyak goreng sebelum digunakan untuk mencetak.
  28. Kroket, lumpia dan risoles terasa berminyak ketika dimakan: Disebabkan karena minyak kurang cukup panas saat kue digoreng.
  29. Kue telur gabus lunak dan meletus saat digoreng: disebabkan karena adonan terlalu banyak air dan menggoreng langsung dalam minyak panas. Menggoreng telur gabus harus diawali dari minyak dingin.
  30. Kue Putu Ayu tidak mengembang: penyebabnya adalah saat mengocok telur, telur belum mengembang kaku dan pengocokan sudah di hentikan. Kemungkinan lain, ketika memasukan tepung adonan masih dikocok dengan mixer sehingga adonan akan turun. Cukup diaduk dengan spatula plastik dengan cara melipat. Kukusan harus benar-benar panas.
  31. Merebus pacar cina/sagu mutiara: sebaiknya langsung dimasukkan ke dalam air mendidih agar bentuk pacar cina tetap bagus/tidak hancur. 

BELANJA COD ALAT MASAK DAN DEKORASI KUE

BELANJA GROSIR COD ALAT MASAK & DEKORASI KUE

RESEP FAVORIT

RESEP FAVORIT
Tom Yum Soup Thailand

Ayam Goreng Lengkuas

Puding Brownies Lumer

Cheesecake Mangga

Roti Goreng Praktis

ARTIKEL POPULER

MENGENAL ANEKA FUNGSI DAN PERBEDAAN BAHAN PENGEMBANG KUE DAN ROTI - OVALET - BAKING POWDER - SP - VX - BREAD IMPROVER - CREAM OF TAR-TAR - RAGI - BAKING SODA DLL

Perbedaan Bumbu Daun Salam dan Bay Leaf

EUPHORBIA, Bunga Cantik Pembawa Hoki

MENGENAL ANEKA RAGAM BUMBU MASAKAN EROPA - BUMBU MASAKAN KONTINENTAL