Kuliner Asia banyak menggunakan jeruk sebagai bumbu
masak, baik digunakan air, kulit, bahkan daunnya.
Jeruk Lemon (Citrus limon)
Bentuknya bulat seperti telur dan berwarna kuning. Selain
diperas airnya untuk bumbu, kulit jeruk lemon juga sering ditambahkan untuk
memberi aroma pada masakan, minuman, dan kue. Memarkan terlebih dahulu jeruk
lemon dengan cara ditekan-tekan sebelum dipotong untuk diambil airnya. Dengan
cara ini, air perasan akan lebih banyak.
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Kulitnya berwarna hijau dengan cita rasa sangat
asam. Biasanya digunakan untuk memberi rasa asam pada masakan atau minuman
dengan cara diperas airnya. Potong secara melintang agar bulir buah terpotong,
dengan cara ini hasil perasan air jeruk akan lebih banyak. Jeruk nipis juga
dapat mengurangi aroma amis pada hidangan daging, ayam, ikan, dan seafood.
Jeruk Limau (Citrus auranitum)
Selain air jeruk nipis,
jeruk limau juga sering ditambahkan untuk memberi rasa asam dan aroma wangi
segar yang khas pada masakan sambal, sup, atau soto. Jeruk limau ukurannya
kecil dan banyak mengandung air.
Jeruk Purut (Citrus ×hystrix)
Jeruk purut lebih sering digunakan daun dan
buahnya sebagai penetral aroma amis pada hidangan udang, ikan, ayam, atau
daging. Aromanya sangat kuat dan khas. Jeruk ini tidak banyak mengandung air
dan memiliki ciri khas, yaitu kulitnya berkerut-kerut. Beberapa jenis kue
tradisional juga menggunakan parutan kulit jeruk purut sebagai bumbunya.
Lemon Cui
Sebagian orang menyebutnya
sebagai lemon Cina atau limau kacau. Rasanya sangat asam, aromanya wangi, dan
airnya cukup banyak. Jeruk ini biasa digunakan pada masakan Sulawesi dan
Sumatera. Penambahan air jeruk lemon mengurangi aroma amis ikan atau daging,
serta memberi efek rasa asam segar. Jeruk ini banyak dijumpai di Sulawesi
Utara. Teks & Foto: Budi Sutomo.
Komentar
Posting Komentar