Apa rasanya jika masakan tanpa
bumbu? Tentu hambar tak berasa. Selain meningkatkan rasa, beberapa jenis bumbu
olahan juga kaya senaywa glutamat alami, protein, dan mineral esensial. Yuk
kita cermati aneka bumbu olahan lebih dekat.
Banyak para ibu rumah
tangga yang suka bingung dengan makanan yang hambar tak berasa. Mau menambahkan
bumbu masak seperti vetsin (monosodium
glutamate), disinyalir bisa menggangu kesehatan. Jangan berkecil hati,
dengan menambahkan bumbu yang mengandung senyawa glutamat alami, maka makanan
akan menjadi lezat dan sehat karena tanpa
perlu menambahkan vetsin.
Ragam Jenis Bumbu
Penggunaan bumbu dalam masakan memang dalam jumlah kecil. Namun demikian, kebutuhan tubuh akan mineral dan vitamin juga sedikit. Karenanya asupan nutrisi seperti mineral dan vitamin dari bumbu tetap cukup berarti bagi tubuh. Di dalam masakan, fungsi bumbu bukan sebagai bahan utama. Bumbu lebih berfungsi sebagai bahan pembentuk senyawa aromatik agar makanan lebih lezat dan menggugah selera. Dengan adanya bumbu, masakan menjadi terasa lezat dan meningkatkan nafsu makan.
Pada prinsipnya, rasa
dasar yang bisa terdeteksi oleh indra perasa manusia ada empat yaitu asin,
manis, asam, dan pahit. Namun ada lagi satu rasa yang disebut rasa umami atau rasa lezat. Rasa lezat ini
terbentuk karena adanya senyawa glutamat dalam bahan masakan. Tidak semua bahan
pangan memiliki senyawa glutamat, karenanya agar makanan menjadi lezat perlu
ditambahkan senyawa glutamat yang berasal dari bumbu-bumbu. Dengan menambahkan
bumbu buatan yang mengandung senyawa glutamat alami, hidangan akan terasa lezat
tanpa perlu menambahkan vetsin atau monosodium glutamat.
Bumbu masakan digolongkan
menjadi bumbu basah, bumbu kering, dan bumbu olahan. Bumbu basah seperti bawang
merah, bawang putih, jahe, dan kencur. Bumbu kering contohnya biji cengkeh,
lada, pala, dan biji ketumbar. Terakhir adalah golongan bumbu olahan seperti
terasi, ebi, tauco, petis udang, aneka saus, dan kecap.
Meningkatkan Citarasa
Masakan
Fungsi bumbu adalah meningkatkan rasa masakan
menjadi lebih lezat. Namun bumbu juga memberikan tambahan nutrisi terutama
mineral, dan vitamin. Pada bumbu tertentu seperti terasi, ebi, dan
tauco dapat memberikan nilai tambah protein dalam masakan. Meskipun
digunakannya dalam jumlah kecil.
Selain bumbu segar dan
bumbu kering, bumbu olahan juga banyak digunakan sebagai bumbu masak.
Masing-masing bumbu memiliki fungsi dan citarasa yang berbeda pada masakan. Namun
ada bumbu tertentu yang melezatkan masakan sekaligus memberikan aroma yang harum
dan menggugah selera. Berikut beberapa bumbu olahan aromatik yang dapat
melezatkan masakan.
Terasi
Dari sekian banyak jenis
bumbu, terasi merupakan bumbu buatan yang sangat baik
dignakan sebagai penyedap masakan. Rasa sedap terasi karena adanya senyawa
glutamat alamai yang terbentuk selama proses fermentasi. Selama proses
fermentasi, mikroba membentuk beragam jenis senyawa, seperti hidrokarbon,
alkohol, karbonil, lemak, nitogen, dan amonia. Beragam senyawa inilah yang
membentuk aroma khas terasi.
Dipasaran dijual aneka
jenis terasi, seperti terasi udang, terasi ikan atau campuran keduannya. Terasi
yang baik harus mengandung protein 15-20 persen dan kadar air maksimal 40 %.
Pengguanan terasi kering lebih disarankan karena terasi akan lebih awet. Prof
Made menyaraknan supaya membakar, mengukus, atau menggoreng terasi terlebih
dahulu sebelum diguakan untuk memasak. Mematangkan bumbu seperti terasi akan
mematikan mikroba patogen dan meningkatkan aroma menjadi lebih wangi.
Penggunaan terasi di dalam masakan biasanya untuk campuran bahan sambal, bumbu
tumisan, nas goreng, atau masakan seperti pepes.
Bekasang
Berbentuk cairan pekat
berwarna kecoklatan. Terbuat dari fermentasi ikan atau isi perut ikan. Bumbu
ini kaya akan protein. Banyak digunakan sebagai bumbu pada masakan Manado,
seperti rujak gohu, dan campuran sambal. Aroma dan citarasanya mirip dengan
terasi. Jika tidak tersedia bisa diganti dengan terasi.
Bumbu ini sangat lezat dan
bisa menggantikan funsi vetsin di dalam masakan. Penggunaanya sekitar 1-2
sendok makan untuk setiap masakan. Bumbu ini biasanya mengandung garam yang
tinggi sehingga rasanya sudah cukup asin. Kontrol penggunaan bumbu garam agar
masakan tidak keasinan. Karena
mengandung banyak air, simpan bumbu ini di dalam kulkas agar bumbu tahan lama.
Petis
Petis banyak digunakan
dalam masakan Jawa Timur seperti plecing kangkung, rujak cingur, dan sambal petis. Terbuat dari
fermentasi udang atauc airan limbah udang atau ikan. Bentuknya pasta berwarna
kehitaman. Rasanya hampir menyerupai terasi namun lebih ringan dengan aroma
udang yang kuat. Seperti halnya terasi, petis juga mengandung senyawa glutamat
alami yang dapat meningkatkan citarasa lezat pada masakan.
Pengunaan terasi bisa
langsung ditambahkan ke dalam masakan. Pilih jenis petis udang yang berkualitas
baik. Simpan bumbu ini di dalam wadah tertutup rapat, kering dan bersuhu rendah
agar petis tahan lama.
Ebi
Terbuat dari udang kecil
yang dikupas, direbus, dan dikeringkan. Lezat sebagai campuran masakan tumisan,
taburan kuah empek-empek, atau taburan
kue talam. Bisa digunakan utuh atau dihaluskan terlebih dahulu. cuci bersih dan
sangrai sebelum digunakan agar aroma ebi lebih harum.
Masih sejenis dengan ebi,
dikenal juga bumbu dapur bernama rebon. Rebon adalah udang yang dikeringkan dengan
kulitnya dan digunakan sebagai bumbu. Udang untuk rebon ukurannya lebih kecil
dibandingkan ebi. Karena terbuat dari udang, bumbu ini kaya akan protein, lemak,
dan mineral esensial seperti kalsium.
Taoco
Taoco atau tauco adalah bumbu yang terbuat dari
fermentasi kacang kedelai dan rempah-rempah. Aromanya menyengat dan sangat
khas. Rasanya sedikit asam. Memberikan rasa yang lezat pada masakan karena
adanya senyawa glutamat. Cah kangkung adalah salah satu jenis masakan yang
menggunakan tauco sebagai bumbunya. Dijual dalam kemasan botol dan masih
terlihat butiran biji kedelai.
Taoco merupakan bumbu
dapur yang tinggi akan protein nabati karena terbuat dari biji kedelai putih.
Dipasaran dijual taoco dengan tingkat keasinan sedang dan tinggi. Sebelum
digunakan sebagai bumbu, cuci bersih taoco untuk mendapatkan aroma khas taoco
namun rasa masakan tidak menjadi terlalu asin.
Taosi
Adalah bumbu hasil dari
fermentasi kedelai hitam. Citarasanya mirip dengan tauco namun lebih ringan.
Dijual dalam kemasan botol. Kuliner Asia, seperti masakan Cina banyak
menggunakan taosi sebagai bumbunya. Bisa dibeli disupermarket bagian bumbu
masakan.
Seperti halnya taoco tausi
juga tinggi protein nabati, kaya vitamin, dan mineral. Penggunaanya hampir sama
dengan tauco, cocok sebagai bumbu tumisan atau campuran sup dan makana berkuah.
Bumbu ini juga mengandung senyawa glutamat alami yang membuat masakan akan
lebih lezat.
Kecap/Soy
Sauce
Kecap atau soy
sauce sudah berabad-abad digunakan sebagai bumbu masakan Cina dan Jepang.
Terbuat dari fermentasi biji kedelai dan aneka rempah-rempah. Warnaya cokelat
kehitaman. Rasanya ada yang asin, manis sedang, dan manis tergantung jenis
kecapnya. Kecap berfungsi meningkatkan citarasa lezat pada masakan dan
meningkatkan nilai gizi karena di dalam kecap kaya akan protein nabati.
Kecap atau soy sauce banyak digunakan sebagai bumbu
tumisan, saus perendam (marinade)
masakan, bumbu masakan panggang, bakar, atau sebagai cocolan penyerta hidangan.
Senyawa glutamat alami yang terbentuk selama proses fermentasi kecap membuat
citarasa bumbu ini mampu melezatkan masakan.
Saus Tiram/Oister
Sauce
Dibuat dari tiram yang difermentasikan dengan
rempah, pati, dan karamel. Warnanya kecoklatan dengan tekstur agak kental.
Sering ditambahkan pada masakan tumisan. Saus ini meningkatkan citarasa gurih
dan lezat pada masakan. Dijual dalam kemasan botol kaca.
Karena terbuat dari tiram,
saus ini tentu saja kaya akan protein dan mengandung senyawa glutamat alami.
Saus tiram memiliki rasa yang cukup asin, kontrol penggunaan garam agar masakan
tidak menjadi keasinan. Dengan menambahkan saus ini, dijamin masakan menjadi
lezat tanpa perlu menambahkan vetsin.
Tip Memilih &
Menyimpan
Bumbu aromatik buatan
merupakan produk olahan yang mudah mengalami kerusakan. Pilih dan simpan dengan
benar agar bumbu tahan lama.
1.
Beli bumbu
buatan yang memiliki no register dari BPPOM dan DEPKES RI. Dengan label dari
instansi ini menandakan produk lolos uji kesehatan.
2.
Selalu periksa
dan cermati tanggal kedaluwarsa sebelum menggunakan bumbu olahan. Ini untuk
menghindari dari penggunaan bumbu yang lewat tanggal layak guna.
3.
Penggunaan
bumbu biasanya digunakan dalam jumlah sedikit dan hanya sesekali saja
digunakan. Pilih bumbu kemasan terkecil untuk menghidari sisa bumbu yang
berlebihan dan menjadi rusak selama masa penyimpanan.
4.
Simpan bumbu
olahan ditempat yang tertuttup rapat, kering, dan dingin. Jika tersedia cukup
ruang, simpan bumbu di dalam kulkas. Dengan cara ini bumbu akan lebih tahan
lama.
5.
Selalu
mematangkan bumbu terlebih dahulu, seperti terasi atau ebi dengan cara dibakar
atau disangrai agar aroma lebih keluar dan membunuh mikroorganisme patogen yang
membahayakan kesehatan.
6.
Cuci tauco
sebelum digunakan untuk menghidari penggunaan garam yang berlebihan pada
masakan.
7.
Cermati aroma,
warna, tekstur, dan rasa bumbu. Jika terjadi perubahan dan terbentuk rasa serta
aroma yang menyimpang (tengik atau berbau busuk), segera buang karena
menandakan bumbu sudah rusak. Teks & Foto: Budi Sutomo
Yuk masak enak+sehat dengan Kaldu Non MSG ;-)
BalasHapus