Pola Makan Sehat


Banyak penyakit berat bersumber dari makanan atau pola makan yang salah. Seperti hipertensi, asam urat, ginjal, kolestrerol bahkan kanker. Makanan memang erat kaitannya dengan kondisi kesehatan. Terbukti sejak jaman Nabi pun makanan sudah diatur, seperti makanan halal, haram, menyehatkan, memabukkan bahkan bisa menjadi sumber beragam penyakit. "Makanlah selagi lapar, jangan makan berlebihan, hentikan sebelum merasa kenyang," demikian kurang lebihnya petikan sebuah Hadis Nabi.

Untuk mendapatkan tubuh bugar dan sehat sebenarnya mudah, hidup teratur, cukup istirahat, rutin berolahraga, hindari stres dan pola makan yang sehat.

Pola makan yang sehat itu seperti apa sih? tentu yang mengandung semua unsur gizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh, baik protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air. Sumbernya harus dipilih yang sealami mungkin. Berikut beberapa tip pola makan untuk hidup lebih sehat.

Pola Makan
Untuk Hidup Sehat


1. Sebisa mungkin hindari makanan dengan kandungan lemak (minyak, mentega, margarin, santan) yang tinggi. Kecuali Anda ingin badan menjadi melar dan lemak menggelambir di mana-mana. Sebenarnya dengan pola menu seimbang, asupan lemak sudah tercukupi lewat lemak alami yang terdapat di dalam kacang-kacangan atau biji-bijian.


2. Hindari bahan pangan atau makanan yang berpengawet. Jika terpaksa membeli bahan pangan di dalam kemasan, pilih bahan pangan yang mencantumkan dengan jelas "TANPA PENGAWET" Ini penting karena perut Anda bukan lumbung awetan. Jangka panjangnya, zat ini bisa menjadi pemicu kanker.


3. Pilih makanan atau minuman yang berwarna putih alami. Banyak orang, terutama anak-anak, selalu memilih makanan yang berwarna karena lebih menarik. Namun setelah Anda membaca tulisan ini, tinggalkan kebiasaan Anda menimbun zat aditive di dalam tubuh. Pilih makanan atau minuman yang tanpa pewarna alias berwarna putih. Kecuali warna alami dari bahan makanan tersebut, seperti cokelat dari bubuk cokelat, merahnya stroberi dll. Seperti membeli bahan puding misalnya, pilih yang putih, kerupuk juga pilih yang tanpa pewarna. Dengan demikian Anda terhindar dari kemungkinan risiko kanker karena dari pewarna tersebut.


4. Jangan menambahkan saus, kecap, garam dan bumbu-bumbu penyedap secara berlebihan. Jika memungkinkan hindari bahan pangan ini. Karena senyawa monosodium glutamat yang terdapat di dalam bumbu penyedap hanya memanjakan lidah Anda namun tidak untuk kesehatan.


5. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran. Vitamin, mineral, air, zat fitonutrien, antioksidan dan serat di dalam bahan pangan ini sungguh anugerah yang luar biasa. Selain badan menjadi sehat dan bugar, andapun terbebas dari risiko beragam penyakit seperti kanker karena kebanyakan buah dan dan sayuran mengandung serat yang dapat mengikat zat karsinogen penyebab kanker saluran pencernaan. Hindari durian dan emping karena mengandung gas dan tingi lemak, sedangkan emping mengandung purin pencetus asam urat. Cuci bersih sayuran dan buah sebelum di makan untuk mengindari kontaminasi bakteri dan residu pestisida.


6. Lupakan jeroan, otak, makanan berkuah santan kental, kulit ayam dan kuning telur. Bahan pangan ini merupakan sumber lemak penyebab obesitas dan ganguan kardiovaskular. Pilih daging tanpa lemak, makanan berkuah bening, susu rendah lemak, susu kedelai, yogurt, putih telur, dan ikan sebagai sumber protein yang baik.

7. Teknik pengolahan makanan juga mempengaruhi mutu makanan. Pilih makanan dengan metode memasak di kukus, di rebus atau di tumis dengan sedikit minyak. Metode menggoreng, memanggang dan di bakar kurang disarankan, selain mengandung banyak lemak, metode memasak ini juga merusak nilai gizi makanan karena panas tinggi. Apalagi makanan dibakar seperti satai misalnya, makanan yang gosong karena dibakar dapat memicu timbulnya kanker.

8. Perbanyak minum air putih, minimal 8 gelas sehari, hindari minuman beralkohol, bersoda dan minuman dengan kandungan gula dan kafein tinggi. Jus sayuran dan buah juga baik untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.


Selamat Menjalani Hidup Sehat

Komentar

  1. Teorinya memang gampang mas, tapi prakteknya itu susah. Coba deh, masakan Indonesia itu kan sebagian besar digoreng, memakai santan, dan mengandung jeroan. Sebagai ibu rt yang juga harus memikirkan kesehatan keluarga, saya bingung mau masak apa sehari-harinya. Mentok-mentoknya digoreng lagi... Ayo Mas Budi, coba bantu saya (dan ibu rt yg lain juga) keluarin resep yang memenuhi kriteria sehat seperti yang Mas Budi sebutkan. Tapi yang enak loh !

    BalasHapus
  2. halo mas Budi apa kabar, lama nih ga kesini :) tipsnya bagus sekali, kita juga mulai mengurangi gorengan dengan cara di grill trus sbg ganti santan kita pake yogurt :)

    BalasHapus
  3. Anonim12:16 PM

    untuk bagian ke 3 soal pewarna makanan. Pernah keponakan minta dibeliin popcorn yang ada disekolah. Memang warnanya menarik yaitu merah dan hijau. Dari pada beli dan bahan pewarna ga jelas asalnya, saya buat aja. Ada warna merah dirumah, belinya di toko bahan bikin kue. Tidak sengaja tumpah dan kena tangan. Saya cuci tangan, ga hilang2. Saya pikir, gimana kalau diusus ya ... paniklah saya. Saya buang aja popcornya.

    Untuk ibu emil, memang benar sih, bingung cari makanan aman zaman sekarang. apalagi di indonesia masih ada penjual yang menjual bahan makanan yang pake pengawet. Contohnya tahu. atau ikan laut.

    Sepertinya kita harus mancing sendiri, buat sendiri ;))

    BalasHapus
  4. mas, wah nambah ilmu bwt saya. btw, saya tamu baru di blog anda, eh boleh nggak aku salin ilmunya? biar dobel-dobel amal sampeyan!!!saya juga ingin membaginya ke teman2.

    BalasHapus
  5. Sebelumnya salam kenal. Thanks bwt artikelnya, bagus banget. untk teman2 yang ga bisa ngehindari makanan2 gorengan & yang bersantan, bisa dengan berpuasa sunah sesuai ajaran nabi Muhammad SAW, dan perbanyak makan sayur dan buah2an. saya juga munta izin untuk membagikan artikel ini ke teman2.

    BalasHapus
  6. Hai mas budi..saya minta resepnya donk..yang gampang dibuat dan juga sehat

    BalasHapus
  7. Anonim7:04 PM

    Makasie banyak Loh mas. Setelah baca artikel ini saya jadi tambah tahu saja. Tapi, setuju dengan apa yang dikatakan bu Emil. Akhirnya, daripada repot, saya hanya terus berusaha untuk selalu memasukkan sayuran, dan buah dalam menu yang dimakan keluarga saya sehari-hari. Itu saja juga sulituntuk tetap mengadakannya. Krn, malas. Hihihihi....

    BalasHapus
  8. salam kenal mas..
    Makasi mas tips nya..

    wah,makanan kesukaan ku jadi musuh semua..

    BalasHapus
  9. salam kenal mas
    selanjutnya kita bisa bertukar pikiran tentang kesehatan kan...

    BalasHapus
  10. terima kasih atas referensinya, mudah2an ini bermanfaat bagi saya maupun yg pd baca

    BalasHapus
  11. thx banget atas infonya, saya pernah dengar, jika mengkonsumsi air diatas jam 8 malam, dapat berdampak negatif??
    benarkah?
    masalahnya saya pengkonsumsi air yang cukup banyak :(

    BalasHapus
  12. wah...makasi banget yah mas
    komplit sekali panduannya :)

    BalasHapus
  13. mau makanan sehat bebas bahan kimia?buka www.melilea.com atau hub. saya via email: syamsulafandi@yahoo.co.id atau ym: syamsulafandi

    BalasHapus
  14. jennya09.student.ipb.ac.id1:59 PM

    tapi, bukannya lemak emang dibutuhkan oleh tubuh?
    tidak apa2 mengkonsumsi lemak, asalkan tidak berlebihan, dan keseimbangan tubuh terjaga.

    BalasHapus
  15. Anonim9:34 AM

    makasih yaa mas. berguna banget nih infonya :)

    BalasHapus
  16. informasi yang sangat berguna, terima kasih atas informasinya. Agak sulit untuk dipraktekkan, tetapi harus dicoba

    BalasHapus

Posting Komentar

BELANJA COD ALAT MASAK DAN DEKORASI KUE

BELANJA GROSIR COD ALAT MASAK & DEKORASI KUE

RESEP FAVORIT

RESEP FAVORIT
Tom Yum Soup Thailand

Ayam Goreng Lengkuas

Puding Brownies Lumer

Cheesecake Mangga

Roti Goreng Praktis

ARTIKEL POPULER

Mengenal Bumbu Dapur - Kas-Kas

MENGENAL ANEKA FUNGSI DAN PERBEDAAN BAHAN PENGEMBANG KUE DAN ROTI - OVALET - BAKING POWDER - SP - VX - BREAD IMPROVER - CREAM OF TAR-TAR - RAGI - BAKING SODA DLL

Perbedaan Bumbu Daun Salam dan Bay Leaf

EUPHORBIA, Bunga Cantik Pembawa Hoki