Daun
Pandan (Pandanus amaryllifolius)
Daun ini termasuk
famili dari Pandanaceae. Banyak
sekali terdapat jenis tanaman pandan, seperti daun pandan hutan yang sering
dipakai sebagai bahan baku tikar, atau pandan Bali yang populer sebagai tanaman
hias. Daun pandan untuk bumbu ukurannya lebih kecil dan beraroma wangi yang
khas. Selain memberi aroma, daun pandan juga bisa digunakan sebagai pembungkus,
seperti pada masakan ayam goreng pandan atau talam Thailand. Daun pandan juga
bisa memberikan warna hijau pada masakan, caranya dengan menumbuk daun dan
memeras airnya. Campur daun pandan dengan daun suji agar warna hijau yang dihasilkan
lebih kuat.
Untuk
pengharum kue atau masakan, pilih daun pandan yang tidak terlalu tua atau muda.
Potong-potong kasar agar aroma pandan lebih kuat dibanding dalam bentuk utuh.
Aroma wangi daun pandan mudah menguap, karena itu tambahkan daun ke adonan atau
masakan sesaat sebelum adonan atau masakan diangkat dari perapian.
Daun Suji (Pleomale
angustifolia)
Daun ini banyak
digunakan sebagai bahan pewarna hijau pada makanan, kue-kue tradisional, atau
minuman seperti pada es cendol. Daun suji adalah tanaman perdu yang dapat
mencapai tinggi 6 meter. Bentuk daunnya memanjang dan tersusun melingkar, dan sesekali
berbunga. Karena keindahan bentuk daunnya, tanaman ini sering ditanam sebagai
tanaman hias. Selain memberi warna hijau, daun suji juga memberi aroma harum
yang khas, meskipun tidak seharum daun pandan.
Cara
membuat pewarna alami dari daun suji adalah sebagai berikut: siapkan 40 lembar
daun suji bersih, 3 lembar daun pandan, 200 mililiter air, dan seperempat
sendok teh kapur sirih. Potong-potong daun suji dan daun pandan, masukkan ke
dalam lumpang bersama air dan kapur sirih, lalu tumbuk hingga lembut atau bisa
menggunakan blender. Hasil tumbukan
lalu disaring dengan saringan halus, dan siap digunakan sebagai pewarna.