Mengintip Nutrisi Buah Dari Surga
Selain kurma, buah yang cocok disajikan saat
berbuka puasa adalah buah tiin (Ficus carica). Buah yang di Eropa di sebut
buah fig ini memiliki rasa yang manis dan mengandung banyak air. Selain
menyegarkan, buah tiin juga kaya akan vitamin dan mineral esensial yang
berfungsi menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa.
Meskipun berpuasa, aktifitas kita
pada siang hari tetap berjaan seperti biasanya. Ini berarti tubuh tetap
memerlukan nutrisi, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, air
dan serat seperti hari-hari biasa. Menurut Prof.Dr.Ir. Ali Khomsan. MS, Agar tubuh
tetap bugar sepanjang hari selama
berpuasa, tubuh memelukan asupan nutrisi yang cukup, terutama, vitamin, mineral
dan air agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Mengonsumsi sayuran dan buah
terutama buah yang memiliki rasa manis dapat memberikan asupan kalori bagi
tubuh. Buah dengan kandungan air tinggi juga disarankan karena dapat memberi
asupan air yang cukup berarti.
Mengonsumsi buah yang kaya
vitamin, mineral, air dan gula buah (fruktosa) seperti buah tiin dapat membantu
tubuh tetap bugar sepanjang hari. Energi dari buah tiin yang manis akan
memberikan energi yang diserap perlahan oleh tubuh. Vitamin dan mineral buah
ini juga sangat tinggi, bermanfaat untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh
agar tetap fit. Buah Tiin juga mengandung air yang cukup tinggi, sangat baik
sebagai cadangan air agar tubuh tidak dehidrasi selama berpuasa.
Sebagian orang percaya kalau buah
tiin adalah buah suci dari taman surgawi. Bahkan buah ini juga diangkat sebagai
nama surat dalam kitab suci Al Quran, tepatnya pada surat At-Tiin. Literatur
sejarah mencatat kalau buah tiin berasal dari Arab dan sudah ada semenjak 4000
tahun sebelum masehi. Sekarang pohon tiin telah banyak tumbuh dan dibudidayakan
secara moderen di negara-negara Timur Tengah, daerah Mediterania bahkan di
Indonesia. Kini buah tiin dapat dengan mudah dijumpai di supermarket besar,
baik dalam keadaan segar, kering dan kalengan.
Karakteristik buah tiin memiliki besar seukuran bola bekel. Saat muda,
buah ini berwarna kehijauan, seiring dengan matangnya buah, warna kulit akan
berubah menjadi ungu kehitaman. Buah muda biasanya dikonsumsi sebagai olahan
sayur, dimasak dengan aneka daging atau campuran selada. Jika sudah tua dan
matang sangat lezat dikonsumsi sebagai buah meja. Di Timur Tengah maupun Eropa,
tiin termasuk buah mewah dan sangat mahal. Dulunya hanya dikonsumsi kalangan
bangsawan atau di saat acara-acara istimewa. Seiring dengan majunya teknologi
pertanian, kini buah tiin makin mudah didapat dengan harga yang relatif lebih
terjangkau.
Di negara-negara Eropa, buah tiin lebih popular dengan sebutan buah fig.
Sepintas buah ini memiliki rasa dan aroma yang mirip dengan jambu biji.
Aromanya harum semerbak, teksturnya empuk, rasanya keset, manisnya sedang,
sedikit mengandung air dan berbiji banyak. Jika kita mengunyahnya, di dalam
rongga mulut akan timbul sensasi menyenangkan karena biji-biji kecilnya yang
tergigit. Selain sebagai buah meja, tiin juga sangat lezat dijadikan juice, smoothie,
campuran es buah, campuran pudding, isi cake, manisan kering atau dikalengkan
dalam sirup gula. Tingginya kandungan pectin, menjadikan buah ini sangat cocok
dijadikan sebagai bahan baku, selai, jelly, jam, maupun marmalade dengan rasa
lezat dan keharuman semerbak.
Berdasarkan penelitian California Fig Nutritional Information, buah tiin
mengandung serat (dietary fiber) yang sangat tinggi. Setiap 100 g buah tiin
kering terkandung 12.2 g serat bandingkan dengan appel yang hanya mengandung 2.0 g dan jeruk 1.9 g.
Para Pakar kesehatan sangat menganjurkan untuk mengkonsumsi tiin secara
teratur. Selain dapat membantu membersihkan racun di dalam tubuh, serat
terkandung juga mampu mencegah kanker kolon dan penyakit degeneratif lainnya.
Kandungan serat yang tinggi juga memberkan rasa kenyang lebih lama. Bagi Anda
yang sedang menjalankan ibadah puasa, mengonsumsi buah tin dapat mengurangi rasa
lapar karena kandungan serat buah yang tinggi.
Hasil Riset Universitas Rutgers di New Jersey lain lagi. Penelitian
Rutgers membuktikan kalau buah tiin mengandung antioksidan yang dapat mengikat
senyawa karsinogen penyebab kanker. Tiin juga mengandung asam lemak tak jenuh
yang dibutuhkan bagi kesehatan, diantaranya omega-3 dan omega-6. lemak ini
terbukti berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner. Kelebihan yang
lain, buah tiin rendah lemak, rendah sodium, rendah kalori dan bebas kolesterol
sehingga sangat cocok dikonsumsi para penderita diabetes mellitus.
Keistimewaan buah ini tidak berhenti sampai di sini. Beragam vitamin dan
mineral bermanfaat terkandung di dalamnya. Setiap 100 g buah tiin mengandung
vitamin A sebanyak 9.76 IU, vitamin C, 0.68 mg, kalsium, 133.0 mg dan zat besi,
3.07mg. Vitamin dan mineral ini sangat diperlukan tubuh untuk menjaga dan
memelihara kesehatan organ tubuh kita.
Meskipun tidak terlalu banyak, buah tiin juga mengandung protein sekitar
4.9, lemak sebanyak 1.4 g, dan kalori sekitar 371 kkal. Kalori buah fiig
sebagian besar terdiri dari gula buah (fruktosa) yang akan diserap perlahan
oleh tubuh sehingga cocok sekali dikonsumsi di bulan puasa. Budi Sutomo.
Box:
Selai Buah Tin
Selain dimakan sebagai buah segar, buah tiin juga cocok dijadikan sebagai
bahan baku selai. Bagi yang ingin membuat kue nastar saat lebaran nanti, tidak
ada salahnya mengganti selai nanas dengan selai buah tin.
Bahan:
500 g buah tin matang, parut/haluskan
200 g gula pasir
200 ml jus air perasan jeruk manis
4 cm kayu manis
4 buah cengkih
¼ sdt garam halus
Cara Membuat:
1. Campur semua bahan selai. Masak dengan api
sedang hingga matang dan tekstur mengental. Angkat. Dinginkan.
2. Smpan di dalam wadah tertutup rapat. Sajikan
sebagai pelengkap makan roti atau isi kue.
Untuk 700 g