Selain memakai rempah-rempah dari negeri sendiri, seringkali kita juga perlu menambahkan bumbu masakan Eropa, seperti pada saat membuat spaghetti bolognese menggunakan daun basil dan oregano, atau membuat kaldu ala Eropa dengan daun thyme agar aroma kaldu lebih harum. Agar tidak salah pilih, mari kita kenali ragam bumbu masakan Eropa. Teks/Foto: Budi Sutomo.
Daun Mint (Mentha cordifolia)
Daun mint mempunyai aroma wangi dan cita rasa dingin
menyegarkan. Aroma wangi dan dingin daun mint disebabkan kandungan senyawa mentol
di dalamnya. Daun mint seringkali ditambahkan pada hidangan salad, atau
pengharum teh dan minuman dingin. Daun mint dijual dalam kondisi segar.
Peterseli/Parsley (Petroselinum crispum)
Peterseli lebih banyak digunakan sebagai bumbu dan
garnis masakan, padahal bumbu daun ini mengandung bergam manfaat. Daun ini
memiliki aroma yang ringan. Sering dicincang sebagai campuran salad atau masakan Eropa.
Seledri Besar/Celery (Apium graveolens)
Biasanya digunakan batangnya untuk bahan baku
kaldu (stock) pada kuliner Eropa. Aromanya mirip daun seledri namun
lebih ringan. Seledri besar dijual dalam kondisi segar. Jika tidak tersedia
bisa diganti dengan daun seledri kecil.
Daun Sage (Salvia
officinalis L.)
Banyak digunakan sebagai bumbu masak di dapur Eropa. Sage merupakan tanaman perdu, daunnya berwarna hijau keabu-abuan dengan bunga biru keunguan. Sage termasuk keluarga Lamiaceae dan konon berasal dari wilayah Mediterania. Dalam masakan, daun sage biasa digunakan dalam kondisi segar maupun kering. Rasanya sedikit pedas dan agak pahit dengan aroma harum yang khas.
Masakan yang dipanggang akan lebih harum jika ditambah dengan taburan
daun sage. Di Italia, daun sage seringkali digunakan sebagai
taburan minestrone soup atau
masakan daging osso buco.
Keju cottage juga menjadi lebih lezat
dengan menambahkan rempah sage di
dalamnya. Selain sebagai bumbu masak, tanaman sage juga cocok dijadikan tanaman
hias dalam pot karena daun dan bunganya indah.
Rosemary (Rosmarinus officinalis)
Rempah ini populer di Benua Eropa. Aroma rosemary yang wangi dan sangat khas membuatnya banyak digunakan
sebagai bumbu hidangan bebek, kalkun, ayam, ikan, dan daging panggang atau BBQ. Rempah ini bisa digunakan dalam
bentuk serbuk kering maupun segar. Digunakan sedikit saja sudah bisa membuat
harum masakan karena aromanya yang kuat. Bau prengus daging kambing panggang
atau amis ikan akan berkurang jika Anda menambahkan bumbu ini. Ayam dan kentang
panggang juga akan lebih nikmat jika diberi taburan rosemary.
Oregano (Origanum
spp)
Kuliner
Eropa sangat akrab dengan bumbu yang satu ini. Topping pizza akan kehilangan ciri khasnya jika Anda tidak
menambahkan oregano. Olahan pasta,
sup, steak dan salad juga terasa lebih harum dan lezat dengan tambahan oregano. Selain untuk bumbu, oregano juga bermanfaat untuk kesehatan
seperti mengatasi gangguan pencernaan, meringankan migrain, dan sebagai
antiseptik. Di pasaran dijual dalam kondisi segar dan kering.
Bay Leaf/Daun Laurier (Laurus nobilis)
Bay leaf atau daun Bay adalah bumbu masakan Eropa dan sebagian negara Timur Tengah.
Daun bay sering digunakan dalam
keadaan kering maupun segar. Di Eropa, daun dari tanaman berkayu keluarga Lauraceae ini sangat populer sebagai bumbu
masak. Di Perancis, daun bay biasa
dibuat bouquet garni yaitu aneka bumbu dasar kaldu yang diikat menjadi
satu dan digunakan sebagai bumbu membuat kaldu, baik kaldu daging, ayam, atau ikan.
Dalam sup, hidangan daging panggang, olahan seafood
dan unggas, juga sering ditambahkan daun bay
sebagai penambah aroma. Penggunaan daun ini sekitar 2-3 lembar untuk masakan,
atau satu sendok teh jika digunakan dalam bentuk bubuk.
Basil (Ocimum basilicum)
Daun basil
banyak digunakan pada masakan Eropa, Timur Tengah, dan sebagian negara Asia
seperti Thailand, Vietnam, dan Laos. Aroma daun ini mirip dengan daun kemangi,
dan biasanya ditambahkan pada olahan ikan, sup, pasta, ayam, keju, telur, salad, dan sayuran. Di pasaran basil dijual dalam bentuk segar maupun
kering.
Thai Basil/Sweet Basil (Ocimum basilicum)
Bentuknya mirip dengan daun
basil namun ukurannya lebih kecil. Thai basil sangat populer di
kuliner Thailand maupun Vietnam. Aromanya harum dan rasanya mirip daun kemangi.
Daun ini digunakan segar sebagai lalapan atau sebagai campuran bumbu masakan.
Di pasaran terdapat beberapa varietas thai basil, seperti yang berdaun
hijau dan hijau keunguan.
Dill (Anethum graveolens)
Aroma dan rasa daun dill yang khas dapat menghilangkan aroma amis pada olahan seafood. Tanaman yang diduga berasal
dari Eropa Selatan dan Asia Barat ini cocok ditambahkan pada sup, aneka saus salad, acar, dan olahan kentang. Dill lebih banyak digunakan dalam kondisi
segar. Agar hasil maksimal, tambahkan bumbu ini sesaat sebelum hidangan diangkat
dari perapian agar tampilannya tetap segar dan aroma tidak hilang.
Tarragon
(Artemisia dracunculus)
Aroma khas tarragon
dapat meningkatkan cita rasa semua jenis hidangan, mulai dari seafood hingga olahan telur. Sebagian
orang menambahkan cincangan tarragon
ke dalam saus mayones atau bearnaise,
hasilnya saus menjadi lebih istimewa. Tanaman asal Asia Tengah ini dapat
digunakan dalam bentuk segar maupun kering.
Thyme
(Thymus spp.)
Tanaman asal Mediterania ini kini populer di seluruh
belahan bumi. Segala jenis daging, unggas, dan seafood terasa lebih sedap jika direndam dalam larutan bumbu yang
menggunakan thyme. Jika Anda membuat
kaldu untuk sop, jangan lupa tambahkan beberapa lembar thyme agar cita rasanya lebih harum. Bumbu ini biasanya dijual
dalam kondisi segar dan kering dalam kemasan botol.
Marjoram
(Origanum majorana)
Biasa digunakan untuk campuran saus tomat dan
rebusan, terutama pada masakan Eropa. Bentuk segarnya menyerupai oregano namun daunnya lebih lebar. Marjoram dijual dalam bentuk bubuk
kering dan segar, dan bisa dibeli di supermarket besar pada bagian bumbu
masakan Eropa.
Sumac
(Rhus
coriaria)
Masakan Timur Tengah
seperti kebab menggunakan sumac sebagai salah satu bumbunya. Sumac dijual
dalam bentuk bubuk kering dan biji. Warnanya merah dan bentuk bijinya
menyerupai biji jagung namun lebih kecil. Cita rasanya asam dan memberi efek
warna kemerahan pada masakan.
Caper (Capparis spinosa
L.)
Bumbu yang berasal dari
buah yang diolah menjadi acar (pickle). Berbentuk buah berukuran kecil
dan berwarna kehijauan dengan rasa asam segar. Caper banyak digunakan
sebagai campuran saus salad seperti mayones. Dijual dalam kemasan botol
kaca, dalam larutan cairan cuka. Dapat dibeli di supermarket besar.
Umbi Fennel (Foeniculum vulgare)
Fennel atau
dikenal dengan tanaman adas adalah sejenis tanaman perdu yang tingginya bisa
mencapai 1-2 meter. Tanaman dataran tinggi ini menghasilkan biji yang
dikenal dengan adas.
Tanaman fennel memang serbaguna. Bijinya
bisa dimanfaatkan sebagai bumbu masak, taburan roti, campuran saus maupun,
bahan baku obat. Sedangkan daunnya sering dijadikan taburan masakan seafood, unggas, daging atau saus
pelengkap hidangan. Umbi semunya yang memiliki
bentuk berbiku-biku menyerupai umbi bawang banyak dimanfaatkan sebagai sayuran,
terutama sebagai campuran salad, sup,
tumisan, maupun bahan campuran masakan panggang. Fennel beraroma wangi dan ada rasa sedikit pedas seperti rasa
batang seledri yang besar. Di Indonesia fennel
bisa dibeli di swalayan terkemuka.