Hampir semua orang menyukai rasa
manis yang berasal dari gula. Namun Anda harus waspada, mengonsumsi gula
berlebihan bisa menjadi awal timbulnya beragam penyakit. Lantas berapa ambang
batas aman konsumsi gula yang dianjurkan?
Dalam
kehidupan sehari-hari, gula sepertinya tidak bisa dipisahkan dalam hidup kita.
Beragam makanan, kue dan minuman menggunakan gula sebagai pemberi rasa manis.
Gula juga memperbaiki tekstur makanan dan minuman menjadi lebih kental, aroma lebih lezat dan memperbaiki warna
menjadi kuning kecoklatan.
Sebagian
besar orang mengartikan gula sebagai pasir, padahal sebenarnya pengertian gula
adalah semua jenis pemanis yang mengandung kalori. Seperti gula merah, syrup
mapel, gula batu, gula semut atau gula bit. Gula pasir yang paling populer
merupakan sukrosa yang termasuk dalam kategori jenis gula disakarida. Secara
kimiawi, gula disakarida ini tersusun atas dua unit monosakarida, yaitu glukosa
dan fruktosa. Selain sukrosa, jenis lain
dari gula disakarida adalah laktosa dan galaktosa. Laktosa sering disebut
sebagai gula susu, secara kimiawi, laktosa ini tersusun dari galaktosa dan
glukosa. Sedangkan maltosa kompisisinya terdiri atas dua molekul glukosa.
Mengenal Beragam Sumber Gula
Tubuh
mendapatkan asupan gula dari beragam sumber, seperti dari makanan buah dan
sayuran yang mengandung glukosa, fruktosa dan sukrosa. Konsumsi susu juga merupakan
asupan laktosa secara tidak langsung. Sedangkan jika kita mengkonsumsi
popong-polongan, tubuh kita juga mendapatkan gula maltosa. Berikut beberapa
jenis gula yang beredar di pasaran.
Gula Pasir
Gula pasir
terbuat dari cairan sari tebu. Setelah dikristalkan, sari tebu ini akan
terkristalisasi dan berubah menjadi butiran gula berwarna putih bersih atau
putih agak kecokelatan (raw sugar). Digunakan dalam proses pembuatan kue dan
minuman.
|
|
Gula Pasir
Kasar (Crystalizzed Sugar)
Gula pasir
jenis ini memiliki butiran yang lebih besar dan kasar dibandingkan dengan
gula pasir pada umumnya. Selain berwarna putih, gula pasir kasar juga dijual
dalam aneka warna. Biasanya digunakan sebagai taburan bahan kue karena jenis
gula ini tidak meleleh saat dioven.
Gula
Kastor ( Caster Sugar)
Tekstur
gula kastor lebih lembut jika dibandingkan dengan gula pasir. Gula kastor
biasanya digunakan untuk membuat cake yang bertekstur lembut atau campuran
adonan kue kering. Jika susah ditemukan, bisa dibuat dengan cara menghaluskan
gula pasir dengan grinder kemudian di ayak. Hasil ayakan inilah yang dapat
menggantikan fungsi gula kastor.
Gula Balok (Gula Dadu)
Gula balok terbuat dari sari tebu. Bentuknya
menyerupai balok dadu dengan warna putih bersih. Gula balok biasanya
digunakan sebagai campuran minuman kopi atau teh.
Gula Bubuk ( Icing Sugar/Confection Sugar)
Terbuat
dari gula pasir yang digiling hingga halus sehingga tebentuk tepung gula.
Gula bubuk sering ditambah dengan tepung maizena agar tepung gula tidak mudah
bergumpal. Gula bubuk atau sering juga disebut dengan gula halus cocok
digunakan sebagai campuran kue kering, bolu, cake atau sebagai taburan kue.
Gula bubuk bisa dicampur dengan putih telur dan air jeruk lemon sebagai bahan
icing sugar atau hiasan kue.
Gula Jawa (Gula Merah)
Gula jawa biasanya terbuatd ari air sadapan bunga
pohon kelapa atau air nira kelapa. Warnanya cokelat dan bentulnya biasanya
berupa bongkahan berbentuk silinder. Sering digunakan dalam pembuatan kue
maupun minuman tradisional.
Gula Aren
Bentuk, tekstur, warna dan rasanya mirip dengan gula
merah. Yang membedakan adalah bahan bakunya, gula aren terbuat dari air nira
yang disadap dari pohon aren, tanaman dari keluarga palem.
Brown Sugar
Terbuat dari tetes tebu, namun dalam proses
pembuatanya dicampur dengan molase sehingga dihasilkan butiran gula berwarna
kecoklatan. Trekstur brown sugar lebih halus dan moist dibandingkan dengan
gula pasir. Biasanya digunakan sebagai campuran membuat kue kering, bolu dan
cake.
Gula Batu
Bentuk gula batu berupa bongkahan gula menyerupai
batu berwarna putih bersih. Gula jenis ini umumnya digunakan sebagai campuran
minuman teh atau kopi. Tingkat kemanisan gula batu setengah dari gula pasir
karenanya jika menggunakan gula batu, kunakan 2 kali lipat dari takaran gula
pasir untuk mendapatkan kemanisan setara gula pasir.
Ditinjau
dari sisi ilmu gizi, gula merupakan sumber energi yang mudah dicerna dan
diserap oleh tubuh. Penelitian dari Massachus Institut of Tecnology
menyatakan bahwa glukosa merupakan energi yang paling sederhana yang
digunakan oleh tubuh. Glukosa juga makanan yang bagus untuk kerja otak dan
organ vital lain seperti ginjal dan sel darah merah.
Meskipun
sumber energi esensial, bukan berarti kita boleh dengan bebas mengonsumsi
gula. Berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk orang Indonesua,
kebutuhan energi orang dewasa diperlukan sekitar 2300 kalori per hari. Dari
jumlah 2300 kalori ini para ahli gizi menyarankan sekitar 60 persennya berasal
dari karbohidrat yang salah satu sumbernya adalah gula.
Dalam
ambang batas yang wajar, konsumsi gula tidak membahayakan bagi tubuh. Bahkan gula disinyalir memberi dampak
menenangkan jiwa dan merangsang rasa kantuk. Hal ini disebabkan karena gula
dapat meningkatkan zat penenang dalam otak yang disebut dengan serotonin.
| |
terima kasih pak telah berbagi tips.
BalasHapustapi kalimat yang ini mungkin perlu diperjelas " kebutuhan energi orang dewasa diperlukan sekitar 2300 kalori per hari. Dari jumlah 2300 kalori ini para ahli gizi menyarankan sekitar 60 persennya berasal dari karbohidrat yang salah satu sumbernya adalah gula."
jika saya minum teh manis 2 gelas perhari misalnya, itu kelebihan gula apa nggak ya ? soalnya saya suka minum teh (manis).