Belum lama copy paste isi blog di majalah Food & Resto terjadi, kasus serupa terulang kembali. Kasus ini lebih parah karena foto dari blog dijadikan cover buku. Sebenarnya apa susahnya ya minta izin? Kan di blog ada alamat e-mail, juga Ym. Atau budaya ‘mencuri’ sudah menjadi hal yang biasa di ngeri ini?
Ceritanya, habis ngopi di Plaza Senayan, terus iseng mampir ke Hero Plaza Senayan, ngga sengaja mampir ke counter majalah yang ada di depan pintu masuk Hero. Pilih-pilih majalah, terus mata tertuju pada sebuah buku. Belum liat judulnya, kepekaan sebagai seorang wartawan timbul. “Kayanya gue kenal sama foto yang ada di cover buku ini, soalnya inget banget, ngambil fotonya di rumah saat mau posting cincau hijau buat blog”. Tanaman juga tiap hari gue yang nyiramin.
Karena ingin memastikan, akhirnya buku dibeli, sesampainya di rumah, cek semua data foto tanaman. “Gila, bener ini foto gue, kemudian lacak isi blog, bener, penerbit/penulis pasti ngambil dari postingan blog MANFAAT CINCAU (klik disini)”. Kacau juga ini penerbit, Padahal di halaman 6 buku yang berjudul NUTRISI TANAMAN, dengan jelas ditulis “Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.” Tapi kenapa covernya saja hasil copy paste dari isi blog? Mau menghubungi penerbit Prestasi Pustaka Publisher - Jakarta, di dalam buku tidak dicantumkan alamatnya. Si penulis, K.A.Wijaya, juga tidak tau dimana rimbanya. Enaknya diapain ya kalau kelakuan penulis dan penerbit seperti ini?
Ceritanya, habis ngopi di Plaza Senayan, terus iseng mampir ke Hero Plaza Senayan, ngga sengaja mampir ke counter majalah yang ada di depan pintu masuk Hero. Pilih-pilih majalah, terus mata tertuju pada sebuah buku. Belum liat judulnya, kepekaan sebagai seorang wartawan timbul. “Kayanya gue kenal sama foto yang ada di cover buku ini, soalnya inget banget, ngambil fotonya di rumah saat mau posting cincau hijau buat blog”. Tanaman juga tiap hari gue yang nyiramin.
Karena ingin memastikan, akhirnya buku dibeli, sesampainya di rumah, cek semua data foto tanaman. “Gila, bener ini foto gue, kemudian lacak isi blog, bener, penerbit/penulis pasti ngambil dari postingan blog MANFAAT CINCAU (klik disini)”. Kacau juga ini penerbit, Padahal di halaman 6 buku yang berjudul NUTRISI TANAMAN, dengan jelas ditulis “Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.” Tapi kenapa covernya saja hasil copy paste dari isi blog? Mau menghubungi penerbit Prestasi Pustaka Publisher - Jakarta, di dalam buku tidak dicantumkan alamatnya. Si penulis, K.A.Wijaya, juga tidak tau dimana rimbanya. Enaknya diapain ya kalau kelakuan penulis dan penerbit seperti ini?
lacak terus mas!!
BalasHapusmas budi...
BalasHapusenaknya di saman aja..he..he..
see you in court :)
Tapi kalau bisa,bicara baik-baik dulu mas. soalnya tuh buku untuk komersil kan.
hapuskan budaya mencuri di dunia maya.
O,ya saranku Mas budi bikin warning di blog lah.yg ada hubungannya dg pengambilan artikel maupun gambar.
mas dikirimin aja surat keberatannya ke penerbit
BalasHapusMas Budi.....
BalasHapusSaya prihatin atas yg menimpa Mas Budi. Udah kerja capek2 ternyata cuma di bajak. Mas Budi kan temannya banyak yg preman, gebukin aja tuh orang. Mau mati muda kali tuh orang.......
mas budi, turut prihatin ya..
BalasHapushari gini, buat komersil kok nyontek. ngga punya etika banget. kirim ke surat pembaca aja, mas..
Dengan mas tampilkan aja mestinya ini merupakan hukuman sosial untuk penulis yang asal copy.
BalasHapusLalu hubungi penerbit buat keberatan dan kalau perlu minta royalty atas hak cipta Mas.
Namun , tetep santun Ok Mas!
BARU!!! www.jktlinks.com
BalasHapusMenghubungkan semua badan usaha khusus di Jakarta.
Gratis untuk mencatumkan link webside Saudara bulan ini.
Badan usaha tidak mempunyai website???
Kami dapat memberikan paket komplit dengan harga bagus.
Hormat kami,
Jeffrey & Feggy
Managing Director
Jakarta Links
Webshop: http://webshop.jakartalinks.com
Suatu saat saya pernah menghadiri sebuah seminar di BI, ada seorang pembicara yang meng-copi foto dari web www.ekonomirakyat.org, yang dipakainya untuk bahan ilustrasi presentasi. Pembicara ini berasal dari salah satu bank swasta terkenal di Indonesia. Saya konfirmasikan darimana foto itu berasal, dia (perempuan) cuma agak tersipu, mungkin malu. Aku sih sebenarnya nggak tahu menahu soal hak cipta hukumnya bagaimana, cuma dari sisi moral, kayaknya itu tindakan yang tidak etis. Saya kira copi-mengcopi ini sudah menjadi kebiasaan umum. cuma kalau ia menyebutkan sumber foto, saya kira akan lebih bagus.
BalasHapusSalam
Mas, saran saya foto2nya semua dikasih nama jangan dipinggir tp melintang di foto (biar gak bisa di cropping). Jadi kalo ada yg mau copy tetep kan nama mas budi ada disitu. Abis fotonya bagus2 sih, jd bikin ngiler nggak cuma mo makan tp juga buat njiplak.
BalasHapusSalam
dilaporin aja Mas, biar pihak yang berwenang yang nyari 'rimba'nya penulis dan penerbit itu.
BalasHapus*soalnya saya googling alamat penerbit & penulisnya nggak ketemu*
atau.. mungkin IKAPI punya daftar alamatnya?
digoreng aja mas, kan mas budi pinter masak hehe ....
BalasHapussebaiknya dilacak aja, dan diusut sampai tuntas, sebel juga liat copy paste yg beginian, soalnya temen saya juga pernah jadi korban...
bagusnya dido'ain aja....biar dia cepet kaya dan nggak jiplak lagi, atau do'ain cepet jadi cincau alias lengkong hehehhehehe
BalasHapusBlowup dulu di blog, biar kapok .... Tp hati-2 kena pencemaran nama baik hehehe
BalasHapuswah, pak budi mengalami hal yang sama dengan penerbit buku masak tmpt saya bekerja, buku itu dijiplak habis2an (scan)isinya ke slh satu web kemudian web admin. mencantumkan bahwa seluruh isi dari webnya tdk dpt dicopy & hrs mendapat izin dr admin. padahal si admin, jg "TIDAK PERNAH" meminta izin baik secara lisan/tertulis kpd penerbit. kebetulan web tsb ada di list link pak budi, smoga admin web tsb membaca post ini sebelum kami mengambil jalur hukum.
BalasHapus