BUDAYA COPY PASTE
Awal bulan lalu saya berkunjung ke Toko buku JBC Jakarta Book Center) di Mal Kalibata-Jakarta. Seperti biasa, namanya juga wartawan kalau ke toko buku selalu ingin tahui buku atau majalah apa yang baru. Setelah lama berkeliling, tibalah di konter majalah. "Wah...ada majalah informasi dunia makanan namanya FOOD & RESTO, majalah baru nih." Pikirku dalam hati.
Sesuai bidang saya, tertarik dong untuk membelinya. Sesampainya di rumah, majalah bernomor edisi 05/2006 ini saya baca. Dari harga cukup murah yaitu Rp.12.000 ribu, isinyapun cukup informatif buat dibaca para praktisi kuliner dan pecinta makanan lezat. "Lucunya" ketika membuka halaman 18 dan 19 terdapat artikel berjudul "ETIKA JAMUAN MAKAN INTERNASIONAL."
Ko kayanya gaya
bahasanya aku kenal ya, setelah aku baca lebih lanjut memang benar. Ini tulisan di blog saya dengan judul dan isi yang sama (bisa di klik di sini). Lebih terkejut sekali ketika di halaman 38 juga ada salah satu tulisan saya di blog berjudul "CERITA DIBALIK SECANGKIR KOPI." (Versi blog klik di sini) Juga di muat dengan judul dan isi yang sama.
Sebagai sesama orang media, media internet memang seperti dewa penolong. Apalagi dengan adanya blog sehingga semua orang bisa membagikan ilmunya dan bisa diakses banyak orang. Sebenarnya dengan kasus di atas, ada perasaan bangga karena ada yang mengapresiasi blog saya, namun ada pertanyaan lain yang mengganjal. "Mengapa ya mereka ngga minta ijin dulu?!" Kan ada e-mail, messenger, atau yang paling mudah bisa tinggalin pesan di blog yang bersangkutan. Toh,
pasti diijinkan, sehingga saya tidak perlu terkaget-kaget ketika tulisan di blog saya dimuat di sebuah majalah. Memang disebutkan dari berbagai sumber, tapi kalau persis begitukan namanya copy paste. Gemana pendapat para bloger, katanya blog juga karya cipta?!
Notes:
Salam buat "L", wartawan Food & Resto yang sudah "menulis kembali" tulisan saya di blog ke majalah Food & Resto, lain kali bilang ya?!.
salam kenal mas Budi, gimana kalo menghubungi medianya aja supaya ada kejelasan. Soalnya, blogger sering dianggap sebagai wartawan yang gak tahu apa-apa soal kode etik jurnalistik. INi malah jurnalis profesional yang ngelanggar.....
ReplyDeletengga tahu malu....pasti tuh media kurang wartawan deh...
ReplyDeletengelamar aja kang jadi kontributornya
siapa tahu diterima
waaahhh, koq bisa gitu yaaa... gak minta ijin dulu lagi.... :D
ReplyDeleteTrus gimana mas kelanjutannya... apa "L" sdh minta maaf???
iseng tanya... :D
Iya nih..mentang2 tulisannya ada di blog (gratisan pula) dianggap bisa seenaknya dicopy paste :( Mbok ya minimal nyantumin sumber aslinya gitu lho.
ReplyDeleteWah memalukan nih. Emang budayanya media di Indonesia yah, merasa bisa dapat tulisan gratis dari Internet. Ayo hubungi aja, minta ada ralat di edisi selanjutnya.
ReplyDeleteSaya pikir masalahnya adalah tentang etika, dan etika berkaitan dengan nilai-nilai moralitas. Mungkin nilai-nilai moralitas tentang mengutip tulisan di sebuah blog belum tersampaikan kepada si penulis majalah itu. Pasangin logo JACP ( Jangan Asal Copy Paste ) aja pak :D
ReplyDeletemungkin 'L' nggak nyangka kalo penulisnya bakal baca..
ReplyDeletetsk..
apapun alasannya blog juga sebuah karya cipta yg harus dihargai jadi kalo ada keinginan untuk menerbitkan dalam sebuah tabloid atau apa saja harus seijin yg punya blog dong...jadi waktu tulisannya dimuat akan lebih baik kalo blognya dan penulis blognya juga diikut sertakan.. itu pendapat saya..
ReplyDeleteHalo Mas, Lam kenal ;)
ReplyDeleteWah kalau tidak ada atribusi ke Mas Budi sendiri sih mendingan dituntut saja tuch. Oke lah misalnya kopipes bisa dimaklumi (ya siapa tau dia khilaf atau gimana), tapi kalau diakui sebagai hak milik si wartawan sih namanya pelanggaran hak cipta.
Lumayan loh mas ganti ruginya :P
Salam kenal juga.
ReplyDeleteSetuju dengan komentar sebelumnya, kalau pengutipan tanpa ada referensi ke penulis, itu namanya "penjiplakan". Kontak aja pimpinan redaksi dari tabloid yang bersangkutan.
huakaka..
ReplyDeletesikat mas...
ada ada aja nih media kopipes.. apa karena itu harganya murah ?
Mas Budi, salam kenal. Sedih juga soal Copy Paste, sedih lagi karena secara pribadi, saya kenal baik dengan temen-temen di Food & Resto (sama-sama jurnalis kuliner),apa Mas Budi ingin menyampaikan keberatan secara langung ? Saya bisa memberi no tlp yang bersangkutan.
ReplyDeleteMas, sekalian saya mo ngelink- ya
lam kenal! :D
ReplyDeletehare gene kok kopipes tanpa ijin.. :)) hiihii... tuntut ajaaa.. :D
*bakar bakar*
Haloo mas Budi.. aku penggemar blog ini loh.. suka baca tips tips nya, kadang kalo ada yang berguna aku pake buat bahan siaran (tapi tenang aja, nggak seplek majalah itu, paling banter separagraf, paling cuma 1 - 2 kalimat doang, namanya juga bahan siaran) hehehe.. Tapi baca etika makan itu jadi tertarik buat dijadiin topik siaran.. hohohoh..
ReplyDeleteiya sih, sebenernya ngutip di internet emang nggak salah. Tapi kalo kopipes dan di publish gitumah.. ck ck ck..
aku mampir lagi mas, bikin aja surat keberatan mas Budi ke medianya. biar mereka juga tau diri, tau etika, wartawan kok t%l%*
ReplyDeletekok gue yang panas yei...:p
eh mas bud, lupa, maksud saya wartawan yang t%l%* itu si "L" lho ya, bukan mas budi...:Pntar salah sangka lageee
ReplyDeleteSikat aja bud, kalo perlu gue yang beliin sikatnya. Situ yang nyapu. Okeh
ReplyDeletesuka suka gue donk, dalam dunia jurnalistik juga ga ada aturan yg jelas koq, dan gak pernah ada konsekwensi jelas, hayoooo....
ReplyDeleteselama itu menguntungkan buat gue, kenapa loe loe pade sewot..., bweeek.....
SAYA LURUSKAN KEMBALI, SEBENARNYA SEJAUH TULISAN ITU TIDAK UNTUK TUJUAN KOMERSIL DAN DISEBUTKAN SUMBERNYA. SAYA MAH IKHLAS LAHIR BATIN, SENENG MALAHAN...
ReplyDeleteBTW, TERIMAKASIH BUAT TEMAN YANG SUDAH PADA KOMEN BAIK YANG PRO MAUPUN YANG KONTRA.
eh, boleh minta nomor handphone nya gak mas? Kali aja aku pengen wawancara on air by phone, kalo boleh, kirim aja ke imel sitadewi@femaleradio.com
ReplyDeletetengkyuuu
wah kok saya punya cerita yang sama. dulu sekali jaman internet baru masuk, saya menulis tentang it, di kopi paste oleh koran nasional. hanya disebutkan inisialnya di akhir berita. dan saya biarkan aja.
ReplyDeletewartawan juga manusia yang kadang tak punya etika ")
wah mending kontak majalahnya langsung aj mas....
ReplyDeletekalo ga di gitu,takutnya nantinya malah makin merajalela orang2 yang hanya mengcopy paste isi pikiran orang menjadi pikirannya sendiri.
meningan ditegur aja baik-baik aa gitu ms, soale takutkeulang lagi gituh. Boleh aja sih ngutip tulisan orang tapi pan kudu ijin dulu ya?
ReplyDeletebtw, sabar ya...
paling tidak, qta-qta dapet pelajaran berharga dari kasus Mas Budi ini.... kalo saranku seh, musti dilurusin.
ReplyDeleteSecara ini negara hukum getcoo.... eh, ngomong2 Mas Budi Mudik ke Purbalingga gak ??
wah mas...sedih juga tuh kalo ada wartawan yg getow, asal kopi paste aza. Apalagi diterbitkan secara komersil lagi ck ck ck..enaknya ditegur baik2 tuh mas, biar ga keulang lage. Paling ga, disebutin getow loh sumbernya dari mana tul ga?
ReplyDeleteBtw, smoga "L" bisa segera nyadar deh, hayoo puasaa..puasaaaa lhooo...jgn kopi paste yah...hehehe.
Sabar ya mas Budiiii
Mas Budi, kalau agil ketemu tuh ama si Mr. L.. ta' kelitikin sampe pingsan! gak simpatik banget ya Mas...
ReplyDeleteHi mas Budi,
ReplyDeleteAda baiknya minta kejelasan pada majalah tersebut melalui kolom surat pembacanya. Sungguh ngga adil hasil karya kita di copy paste begitu aja untuk tujuan komersial. Secara agama Islam, MUI sudah menyatakan itu haram & secara peraturan hukum di Indonesia, wuizzz udah sederet deh peraturan tentang Hak atas Kekayaan Intelektual, yang mana termasuk tulisan. Ayo mas, tegakkan kebenaran & Hak atas Intelektual anda!
lepas dari etika kutip mengkutip, kejadian ini menunjukkan tulisannya berbobot! asal kompensasinya jelas aja. Salam kenal, ksasar dari Dhika
ReplyDeletemas budi, dia nyebutin sumbernya dari blog ini gak? kalo nyebutin, tanpa ijin boleh kan? sama kayak kita menyitir tulisan ilmiah dari artikel jurnal, asal mencantumkan sumbernya, tanpa ijin via email boleh saja. cuma ya, tentu gak boleh persis sama, mesti di-parafrase.
ReplyDeletemodel copy-paste ini aku temui juga di sebuah koran lokal. berita kesehatannya banyak diambil dari kolom-kolom berita kesehatan-nya BBC Health News, tanpa mencantumkan bahwa sumbernya BBC. aku kalo baca artikel2 di koran itu kok kayak pernah baca sebelumnya. ah ternyata, memang pernah.
Mas Budi,
ReplyDeleteSaya sarankan kontak langsung saja dengan majalah ybs. Jika sudah dikomersialkan itu berarti sudah melintasi aturan walaupun disebutkan sumbernya.
Saya kira wartwan tersebut sungguh ngg punya etika termasuk media yang memuatnya. Salam kenal.
Medianya jelas ga mo repot cek n ricek dulu,
ReplyDeletesebaiknya konfirmasi ke media ybs,
supaya pembajak tulisan anda itu tau sopan santun dan belajar untuk malu
kalau memang penulis tsb mengaku dirinya penulis, koq ya ngopas abis ya? apa dia itu penulis gadungan??? apalagi tu tulisan kan dikomersialkan, mestinya ya ada ijin tertulis atau kalau isinya plek abis, yg penulisnya mesti atas nama mas budi dong atau sbg co-author gitu. kalo mas budi gak dpt bayarannya, ya rugi dong.
ReplyDeleteYa beginilah Indonesia Om, banyak orang mempunyai moral yang perlu dipertanyakan.
ReplyDeleteKayanya HAKI dalam blog diperlukan juga ya..
aduh Pak Budi saya jadi tersindir berat. Saya suka copy paste blog orang niy, tms punya budiboga.saya ngeblog salah satunya sbg cliping cyber yg isinya referensi dr mana2 ttg apa aj yg saya suka. saya mohon izinnya "mengambil" ilmu dr blog ini.(katanya kalo minta izin pasti diizinkan ya? palagi sumbernya jelas saya cantumin) Maaf dan terima kasih bila diizinkan
ReplyDelete