Info Bumbu Masak: Bumbu Dasar Putih, Kuning dan Merah - MENGENAL BUMBU DASAR MASAKAN INDONESIA - PENGETAHUAN DASAR MENJADI CHEF
Jika kita amati masakan Indonesia yang sangat beragam itu mempunyai kesamaan dalam hal bumbu. Secara garis besar bumbu pada masakan dapat digolongkan menjadi tiga bumbu dasar, yaitu bumbu dasar merah, putih dan kuning. Dari bumbu dasar ini dapat digunakan untuk mmembuat beragam jenis masakan.
VIDEO MASAK KLIK DI BUDIBOGA OFFICIAL
Tidak ada salahnya jika ada waktu senggang Anda membuat ketiga bumbu dasar
ini. Masukan di dalam botol yang tertutup rapat dan simpan di dalam kulkas.
Sewaktu diperlukan, Anda tinggal menambahkan beberapa jenis bumbu sesuai
kebutuhan resep masakan yang akan dibuat.
Bumbu Dasar Putih
Bumbu dasar putih dapat digunakan pada masakan ase lidah, gudeg, terik
daging, sayur bobor, tempe bacem dan opor ayam.
Bahan yang diperlukan: 11 butir bawang merah, 6 siung bawang putih, 7
butir kemiri, 1 sdt lada butir, ½ sdm ketumbar, 1 sdt gula pasir, 1 sdt terasi,
1 sdt garam dan 3 sdm minyak goreng. Cara membuatnya, panaskan minyak dan tumis
semua bumbu yang sudah dihaluskan sampai harum. Bumbu siap digunakan.
Bumbu Dasar Kuning
Bumbu dasar kuning dapat dikembangkan menjadi bumbu kari, acar kuning, pesmol ikan, nasi
kuning, terik daging, kari ayam, aneka pepes, ayam goreng .
Bahan-bahannya: 10 siung bawang merah, 6 siung bawang putih, 7 butir
kemiri, 1 sdt lada butir, 2 cm kunyit, 1 sdt garam dan 3 sdm minyak goreng.
Haluskan semua bumbu dan tumis sampai harum. Simpan di botol yang tertutup
rapat dan masukan ke lemari pendingin.
Penggunaan bumbu dasar merah pada masakan biasanya untuk bumbu sambal
goreng, rendang, kering tempe, pepes, sambal bajak, aneka gulai, ayam bumbu
rujak, telur balado.
Bahan yang diperlukan: 10 buah cabai merah, 5 butir kemiri, 9 siung bawang
merah, 5 siung bawang putih, 1 sdt lada butir, 1 sdt ketumbar, 1 sdt terasi, 1
sdt gula pasir, 1 sdt garam dan 4 sdm minyak goreng.
Cara membuatnya, semua bumbu dihaluskan sampai halus kemudian ditumis
sampai harum dan matang. Teks & Foto: Budi Sutomo
Comments
Post a Comment