Buah Ciplukan (Physallis peruviana L,) sepintas mirip dengan buah Cape Gooseberry namun warnanya cenderung kuning keunguan sedangkan cape gooseberry berwarna kuning terang. Jika masih muda buah ini berwarna hijau. Rasanya agak getir dan sedikit pahit, mamun jika sudah matang, warna berubah menjadi kuning keunguan dan rasanya manis. Buahnya unik diselimuti selongsong tergantung di sela-sela batang tanaman.
Tanaman diplukan masuk dalam famili Solanaceae, tanaman perdu yang tumbuhnya hannya setinggi kurang lebih 30 cm. Buah ini bisa diperbanyak dengan menyemaikan bijinya. Selain di sebut ciplukan, buah ini juga dikenal dengan sebutan cecendet di Jawa Barat. Ciplukan berpotensi sebagai tanaman obat dan diolah menjadi selai. Untuk selai, buah ciplukan dihaluskan kemudian direbus dengan air dan gula. Komposisi bahannya; 1 kg ciplukan diblender dengan 250 ml air, tambahkan 250 g gula pasir, 100 ml jus jeruk dan ¼ sdt garam halus. Rebus hingga mendidih dan mengental. Selai ciplukan siap digunakan sebagai penyerta makan roti.
Buah ciplukan mengandung zat aktif seperti, vitamin C, serat, saponin, polifenol, asam sitrun, tanin, alkoloid, fisalin, asam malat, kriptoxantin, dan gula buah. Buah ini dipercaya dapat mengobati sakit batuk, peluruh seni, menetralkan racun, sakit tenggorokan, bisul, influenza dan batuk. Serat dalam ciplukan dapat mengikat radikal bebas dan zat karsinogen di dalam tubuh penyebab kanker. Sedangkan vitamin C mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Teks & Foto: Budi Sutomo.
Tanaman diplukan masuk dalam famili Solanaceae, tanaman perdu yang tumbuhnya hannya setinggi kurang lebih 30 cm. Buah ini bisa diperbanyak dengan menyemaikan bijinya. Selain di sebut ciplukan, buah ini juga dikenal dengan sebutan cecendet di Jawa Barat. Ciplukan berpotensi sebagai tanaman obat dan diolah menjadi selai. Untuk selai, buah ciplukan dihaluskan kemudian direbus dengan air dan gula. Komposisi bahannya; 1 kg ciplukan diblender dengan 250 ml air, tambahkan 250 g gula pasir, 100 ml jus jeruk dan ¼ sdt garam halus. Rebus hingga mendidih dan mengental. Selai ciplukan siap digunakan sebagai penyerta makan roti.
Buah ciplukan mengandung zat aktif seperti, vitamin C, serat, saponin, polifenol, asam sitrun, tanin, alkoloid, fisalin, asam malat, kriptoxantin, dan gula buah. Buah ini dipercaya dapat mengobati sakit batuk, peluruh seni, menetralkan racun, sakit tenggorokan, bisul, influenza dan batuk. Serat dalam ciplukan dapat mengikat radikal bebas dan zat karsinogen di dalam tubuh penyebab kanker. Sedangkan vitamin C mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Teks & Foto: Budi Sutomo.
Ternyata buah yang sering tumbuh di sawah atau kebun ini banyak juga manfaatnya ya? Biasanya orang selalu menyepelekan buah ini, ternyata ada khasiatnya juga. Terimakasih infonya.
ReplyDeleteObat herbal memang bagus sekali untuk tubuh kita. Ada yang punya informasi tentang fungsi-fungsi tanaman yang bermanfaat untuk obat ga...
ReplyDeleteinformasi yang sangat bermanfaat
ReplyDeletesalam
http://apentour.blogspot.com/
salam kenal boss
ReplyDeletesalam knal
ReplyDeletekaya nya sekarang sdh susah ya tuk dapetin tanaman ciplukan ini
kalaupun ada harus nyari dipedesaan ataupun di pegunungan , padahal manfaatnya tanaman ini banyak sekali
trimakasih informasinya , sekarang sy jadi tahu manfaat dr tanaman ini
obat herbal memang baik buat tubuh kita
ReplyDeleteinfonya menarik. :)salam kenal saya hani mahasiswa teknologi industri pangan, kebetulan saya pernah makan buah ini di pegunangan tengger dan setelah mencari-cari di internet ternyata tanaman ini banyak memiliki manfaat, oleh karena itu saya berencana menggunakan tamanaman ini sebagai bahan penelitian untk skripsi saya, namun data yang saya cari di internet masih sangat minim. apakah anda memiliki sumber2 informasi terkait mengenai tanaman ini? seperti komposisi kimianya, tumbuh di daerah mana saja, dll. terimakasih.. :)
ReplyDeleteLucunya saya tidak sengaja menanam tanaman ini. Awalnya saya kira catnip, eh ternyata ciplukan.
ReplyDelete