Judul: Menu Sehat untuk Ibu Menyusui
Penerbit: Demedia Pustaka
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama bayi yang baru lahir hingga usia enam bulan. Selama masa menyusui, seorang ibu biasanya memproduksi ASI ± 800--850 ml per hari. Pada umumnya, dalam 100 gram ASI terkandung kalori 60 ml kal dan protein 1.2 gram. Komponen nutrisi ini berasal dari sari makanan yang dikonsumsi ibu. Produksi ASI akan lancar jika kebutuhan gizi ibu tercukupi. Oleh karena itu, ibu menyusui harus cermat dalam menyusun pola makan.
Selain pola makan yang seimbang, ibu menyusui juga harus cermat dalam memilih bahan makanan yang dapat memperlancar produksi ASI. Ibu menyusui sebaiknya memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Sayuran tertentu seperti daun katuk dapat melancarkan produksi ASI karena mengandung laktagogum. Daun katuk juga kaya betakaroten (provitamin A), vitamin C, zat besi, fosfor, dan kalsium yang penting bagi ibu menyusui. Penguasaan tentang menu-menu sehat tentu akan sangat berguna bagi ibu menyusui.
Kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang dikonsumsi ibu. Berikut ini beberapa bahan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi ibu menyusui.
A. Protein hewani.
Bahan-bahan makanan seperti udang, ayam, daging, dan ikan merupakan contoh bahan makanan yang kaya protein hewani. Protein yang berasal dari hewan ini berfungsi sebagai sel pembangun dan membantu meningkatkan kecerdasan otak. Oleh karena itu, ibu menyusui sebaiknya memperbanyak konsumsi bahan-bahan makanan yang mengandung protein hewani.
B. Protein nabati.
Saat menyusui, seorang ibu sebaiknya banyak mengonsumsi bahan makanan yang mengandung protein nabati. Tahu dan tempe adalah contoh bahan makanan yang mengandung protein nabati dengan harga terjangkau. Protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan ini berfungsi untuk membentuk dan memperbaiki sel-sel tubuh serta mengandung serat makanan yang membantu melancarkan proses pencernaan.
C. Sayuran hijau.
Sayuran hijau mengandung karoten (provitamin A). Kandungan betakaroten pada sayuran mencegah risiko penyakit kanker dan meningkatkan fungsi paru-paru. Sayuran juga mengandung vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk kekebalan tubuh. Contoh sayuran hijau adalah daun singkong, bokcoy, dan bayam.
D. Kacang-kacangan.
Kacang-kacangan memiliki kandungan gizi tinggi. Contoh bahan makanan yang termasuk keluarga kacang-kacangan adalah kacang panjang, kacang kedelai, dan kacang merah. Kacang-kacangan merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang baik. Bahan makanan ini murah dan mudah didapat.
Selanjutnya, bagaimana mengolah makanan yang mengandung empat kategori bahan makanan di atas sehingga menjadi sajian yang lezat? Berapa komposisi makanan ibu hamil untuk menunjang kebutuhannya? Nah, buku “Menu Sehat untuk Ibu Menyusui” terbitan DEMEDIA ini memberikan panduannya secara praktis buat Anda.
Penerbit: Demedia Pustaka
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama bayi yang baru lahir hingga usia enam bulan. Selama masa menyusui, seorang ibu biasanya memproduksi ASI ± 800--850 ml per hari. Pada umumnya, dalam 100 gram ASI terkandung kalori 60 ml kal dan protein 1.2 gram. Komponen nutrisi ini berasal dari sari makanan yang dikonsumsi ibu. Produksi ASI akan lancar jika kebutuhan gizi ibu tercukupi. Oleh karena itu, ibu menyusui harus cermat dalam menyusun pola makan.
Selain pola makan yang seimbang, ibu menyusui juga harus cermat dalam memilih bahan makanan yang dapat memperlancar produksi ASI. Ibu menyusui sebaiknya memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Sayuran tertentu seperti daun katuk dapat melancarkan produksi ASI karena mengandung laktagogum. Daun katuk juga kaya betakaroten (provitamin A), vitamin C, zat besi, fosfor, dan kalsium yang penting bagi ibu menyusui. Penguasaan tentang menu-menu sehat tentu akan sangat berguna bagi ibu menyusui.
Kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang dikonsumsi ibu. Berikut ini beberapa bahan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi ibu menyusui.
A. Protein hewani.
Bahan-bahan makanan seperti udang, ayam, daging, dan ikan merupakan contoh bahan makanan yang kaya protein hewani. Protein yang berasal dari hewan ini berfungsi sebagai sel pembangun dan membantu meningkatkan kecerdasan otak. Oleh karena itu, ibu menyusui sebaiknya memperbanyak konsumsi bahan-bahan makanan yang mengandung protein hewani.
B. Protein nabati.
Saat menyusui, seorang ibu sebaiknya banyak mengonsumsi bahan makanan yang mengandung protein nabati. Tahu dan tempe adalah contoh bahan makanan yang mengandung protein nabati dengan harga terjangkau. Protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan ini berfungsi untuk membentuk dan memperbaiki sel-sel tubuh serta mengandung serat makanan yang membantu melancarkan proses pencernaan.
C. Sayuran hijau.
Sayuran hijau mengandung karoten (provitamin A). Kandungan betakaroten pada sayuran mencegah risiko penyakit kanker dan meningkatkan fungsi paru-paru. Sayuran juga mengandung vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk kekebalan tubuh. Contoh sayuran hijau adalah daun singkong, bokcoy, dan bayam.
D. Kacang-kacangan.
Kacang-kacangan memiliki kandungan gizi tinggi. Contoh bahan makanan yang termasuk keluarga kacang-kacangan adalah kacang panjang, kacang kedelai, dan kacang merah. Kacang-kacangan merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang baik. Bahan makanan ini murah dan mudah didapat.
Selanjutnya, bagaimana mengolah makanan yang mengandung empat kategori bahan makanan di atas sehingga menjadi sajian yang lezat? Berapa komposisi makanan ibu hamil untuk menunjang kebutuhannya? Nah, buku “Menu Sehat untuk Ibu Menyusui” terbitan DEMEDIA ini memberikan panduannya secara praktis buat Anda.
Comments
Post a Comment